Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Cinta sang Kurator

8 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:05 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratna mengangguk pelan. "Ya, itu dia. Rudi bilang, wanita dalam lukisan itu adalah roh yang terperangkap dan menunggu seseorang untuk membebaskannya."

Pria muda itu mengamati lukisan tersebut dengan seksama. "Apa yang membuat Rudi begitu terobsesi dengan lukisan ini?"

Ratna menatap lukisan itu dengan tatapan penuh emosi. "Karena wanita dalam lukisan itu adalah saya."

Pria muda itu tersentak kaget. "Apa maksud Nyai?"

"Saat Rudi menghilang, saya menemukan buku catatan miliknya. Dia menulis bahwa untuk membebaskan roh dalam lukisan, dia harus menukarkan dirinya. Rudi mengorbankan dirinya untuk membebaskan saya dari kutukan lukisan tersebut," jelas Ratna dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi, Rudi...?"

"Rudi terperangkap dalam lukisan itu. Dia menjadi bagian dari seni yang dia ciptakan. Setiap kali saya melihat lukisan ini, saya merasakan kehadirannya," kata Ratna dengan suara yang bergetar.

Pria muda itu terdiam sejenak, mencerna cerita yang baru saja didengarnya. "Ini luar biasa. Apakah Nyai tidak pernah mencoba untuk membebaskan Rudi?"

Ratna menggeleng pelan. "Saya sudah mencoba segalanya, tapi kutukan itu terlalu kuat. Hanya seniman yang menciptakan lukisan yang bisa membebaskannya, dan sekarang dia sudah menjadi bagian dari lukisan itu."

"Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk membantu, Nyai?" tanya pria muda itu dengan tulus.

Ratna tersenyum lembut. "Hanya dengan menjaga museum ini dan merawat lukisan-lukisan di dalamnya, kamu sudah banyak membantu. Ingatlah cerita ini dan bagikan kepada orang lain. Mungkin suatu hari, akan ada seseorang yang bisa memecahkan rahasia ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun