Mohon tunggu...
Salsabila Wilhelmina
Salsabila Wilhelmina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2 SKSG Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia

Sak dermo nrimo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendamaikan Kontroversi Tasawuf Tradisional Vs Tasawuf Modern

19 April 2023   04:47 Diperbarui: 19 April 2023   04:52 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut sejarahnya, Islam mengalami kemunduran setelah gemerlap sejarah Ottoman diberangus pasukan Mongol. Era tersebut dijuluki dengan zaman kegelapan karena sejumlah buku dan perpustakaan dibakar habis serta ekonomi dan politik memburuk. Bersamaan dengan itu, Barat justru dalam sisi yang lain yakni mengalami kebangkitan.

Keadaan yang demikian menggugah beberapa cendekiawan muslim untuk mengejar ketertinggalan serta memulihkan kembali kekuatan Islam dengan dua cara yakni pemurnian ajaran Islam dari hal yang dianggap sebagai penyebab kemunduran dan gagasan untuk menimba ilmu pengetahuan dari Barat.

Para cendekiawan muslim penggagas gerakan modernisasi salah satunya adalah Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha memandang bahwa penyebab kemunduran umat muslim salah satunya adalah karena praktik tasawuf tradisional. Singkatnya ada beberapa poin dialamatkan kepada tasawuf atas implikasi gerakan modernisasi;

1. Kritik terhadap tasawuf bahwa sufisme adalah bentuk pelanggaran terhadap syari'at karena mulai tercampur dengan takhayul, bid'ah, dan khurafat.

2. Kemunduran Islam karena para cendekiawan muslim mulai menekuri jalan sufi dan mengasingkan diri dari kehidupan dunia, sehingga tidak memberi kontribusi nyata.

3. Ajaran thariqah serta prakteknya dianggap tidak rasional, karena mengkultuskan mursyid. Berikut juga adanya taklid buta dan percaya begitu saja apa yang perintahkan mursyid.

4. Lahirnya neo sufisme/tasawuf modern sebagai reaksi atas hal tersebut.

 

b. Corak tasawuf baru

Gerakan modernisasi Islam menghadirkan corak tasawuf baru yang dikenal dengan neo sufisme seperti gagasan Fazlur Rahman, atau tasawuf modern seperti gagasan Buya Hamka. Menurut Azyumardi Azra terdapat lima karakteristik dalam corak tasawuf ini yaitu telaah hadits terhadap hadits yang sering dijadikan landasan para sufi dalam praktiknya, pemurnian syari'at, aktivisme sebagai kritik dari interaksi dan peran sosial pasif pada masa sebelumnya, organisasi tarekat dan kesinambungan serta perubahan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun