Sedangkan stereotip laki-laki, yaitu berperan sebagai pemimpin, agresif, ambisius, analitis, tegas, atletis, kompetitif, membela keyakinannya sendiri, dominan, kuat, memiliki kemampuan memimpin, mandiri, individualistis, membuat keputusan dengan mudah, maskulin, percaya diri, mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri, berpebribadian kuat, bersedia mengambil sikap, dan bersedia mengambil risiko (Prentice & Carranza, 2002).
Semiotika
Tulisan ini menggunakan metode analisis teks semiotika Roland Barthes untuk mengupas representasi perempuan dalam film The Lord of the Rings: The Return of the King (2003) dan Little Women (2019) melalui tokoh perempuan di dalamnya, yaitu owyn dan Amy March.Â
Analisis semiotika Barthes memungkinkan representasi perempuan diidentifikasi dari analisis teks scene tokoh owyn dan Amy March dalam film, baik melalui simbol-simbol verbal, yaitu bahasa dan tulisan, maupun simbol-simbol nonverbal, seperti gerak anggota tubuh, warna, gambar, dan lainnya yang muncul dalam scene (Wibowo, 2019).
Representasi Perempuan dalam "The Lord of The Rings (2003)" dan "Little Women (2019)"
"Just to the encampment. It's tradition for the women of the court to farewell the men." yang berarti, "Hanya hingga perkemahan. Merupakan tradisi bagi kaum hawa balairung untuk berucap selamat jalan kepada kaum pria."
Simbol penting yang muncul dalam scene ini, yaitu ketika tokoh utama menemukan pisau yang dibawa Eowyn pada pelananya. Eowyn dengan terburu-buru menutup pisau tersebut dan menatap tokoh utama dengan ekspresi terkejut.Â
Pisau, dalam film ini, erat dengan peperangan. Pisau dapat digunakan untuk melakukan kekerasan dan menyakiti seseorang. Pisau melambangkan sifat agresif dan perlawanan. Namun, pisau yang dibawa Eowyn disembunyikan oleh dirinya, seolah Eowyn enggan menunjukkan sifat-sifat tersebut.
"I am no man!" yang berarti, "Aku bukanlah pria."
"Yes, and until I've completed all of my painting lessons, of course." yang diterjemahkan, "Ya, sampai aku menyelesaikan pelajaran melukisku"
Amy mengganti pernyataan bibinya yang melarangnya pulang sebelum Amy bertunangan. Eskpresi Amy tampak cemberut mendengar perkataan bibinya.Â