Aku tidak bisa mempertahankan hubungan antara aku dan Gaydmark yang telah kami jalani selama 2 tahun lamanya. Setiap hari, aku menjalani hari-hariku dengan pikiran yang berantakan, selalu di iringi dengan tangisan. Aku mencoba untuk ikhlas tetapi terasa berat. Semenjak itu, aku selalu kepikiran yang membuatku menjadi lebih sering sakit dari sebelumnya. Aku terlalu mencintai Gaydmark dengan tulus tanpa memikirkan dan mencintai diriku sendiri.
  Hari itu adalah hari terakhir pertemuanku dengan Gaydmark. Dia telah memutuskan segala hubungannya denganku. Tidak ku sangka yang dulunya adalah sumber kebahagiaan dalam hidupku, sekarang telah pergi dari hidupku.Â
Sejak itu, aku berpikir bahwa kesabaran ada batasnya dan tidak selalu kita harus meminta maaf ketika kita tidak melakukan kesalahan hanya karena untuk mempertahankan sesuatu dan tidak ingin kehilangan orang itu dari hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H