Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Titien Wattimena. Film Tanda Tanya ini didistributori oleh Dapur Film Productions dan Mahaka Pictures.Â
Tanda Tanya adalah film Indonesia bergenre drama yang dirilis pada tahun 7 April 2011.Pemeran dari film Tanda Tanya ini adalah Endhita sebagai Rika, Revalina S. Temat sebagai Menuk, Reza Rahadian sebagai Soleh, Hengky Solaiman sebagai Tan Kat Sun, Agus Kuncoro sebagai Surya, dan Rio Dewanto sebagai Hendra. Durasi film ini adalah 100 menit atau sekitar satu jam empat puluh menit.
Film Tanda Tanya ini menceritakan tentang permasalahan pluralisme agama di masyarakat yang berlokasi di Jawa lebih tepatnya di daerah Pasar Baru, Semarang. Di tempat tersebut, terdapat tiga rumah ibadah yang lokasinya berdampingan yaitu gereja; masjid; dan vihara.Â
Masyarakat sekitar yang kurang memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan agama inilah yang membuat konflik pada film ini. Permasalahan ini dituang dalam kisah tiga keluarga yang memiliki masalah masing-masing pada agama dan hubungannya dengan orang disekitarnya.
Keluarga yang pertama adalah keluarga Tan Kat Sun. Keluarganya beragama buddha dan bersuku Tionghoa. Ia memiliki sebuah usaha yaitu restoran masakan Cina. Restoran tersebut tidak halal karena menyajikan menu makanan yang ada babinya, namun karyawan yang bekerja di sana maupun pelanggannya ada yang beragama islam. Tan Kat Sun memiliki seorang anak bernama Hendra, ia berharap bahwa Hendra dapat melanjutkan usaha restoran miliknya itu.
Tan Kat Sun sudah berumur 70 tahun dan sudah sakit-sakitan, namun begitu ia tetap berjuang menjalankan usahanya dibantu oleh istrinya. Tan Kat Sun memiliki toleransi yang tinggi terhadap umat islam. Ia memisahkan peralatan memasak babi dan daging yang lain, memberikan waktu shalat yang panjang pada karyawannya yang beragama muslim, serta memberikan hari libur yang cukup panjang untuk mereka saat perayaan Idul Fitri. Namun, tiba-tiba Hendra membuat suatu perubahan yang membuat ayahnya marah serta kekacauan pada usaha rumah makan milik keluarganya itu.
Keluarga yang kedua adalah keluarga Soleh. Ia adalah seorang suami dari Manuk yaitu perempuan berparas cantik nan soleha yang bekerja di restoran milik Tan Kat Sun. Soleh saat itu tidak memiliki pekerjaan atau dapat dikatakan dia adalah seorang pengangguran. Soleh tidak suka melihat Manuk bekerja di restoran tersebut karena mengingat Hendra merupakan mantan istrinya itu. Oleh sebab itu, Soleh ingin menceraikan Manuk dan ia juga selalu berkonflik dengan Hendra.
Keluarga yang terakhir adalah keluarga Rika. Ia dulunya adalah seorang muslim namun ia pindah agama ke agama kristen dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan-nya. Rika merupakan seorang janda yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Abi. Anaknya tersebut tetap menjadi seorang islam walaupun ibunya pindah agama. Namun Abi merasa kecewa karena ia dikucilkan karena ibunya seorang murtad.
Rika memiliki seorang sahabat bernama Surya yang beragama muslim. Sahabatnya merupakan orang yang tidak mampu dan tidak memiliki tempat tinggal sehingga ia tidur di mushola. Namun suatu hari, Rika mengajaknya untuk berperan pada suatu drama di gereja yang bertema paskah. Rika mengatakan Surya akan dibayar mahal jika ia mau ikut. Awalnya Surya menolak karena ia takut akan perkataan orang lain terhadapnya namun pada akhirnya ia mencoba untung casting dan ternyata terpilih jadi pemeran utama.
Kelebihan film Tanda Tanya ini adalah pesan moral yang disampaikan jelas yaitu mengajarkan kepada masyarakat tentang pentingnya toleransi. Selain itu, kelebihan yang saya temukan adalah akting dari pemeran-pemeran yang ada pada film tersebut sangat bagus.Â
Dapat dilihat dari cara mereka mengekspresikan karakter mereka pada setiap scene sangat jelas dan terlihat natural. Kemudian saat mereka menggunakan bahasa daerah, terdapat terjemahannya sehingga penonton dapat memahami arti yang disampaikan oleh sang bintang film. Salah satu contoh kalimat yang dipakai adalah "Sur, arep menyang endi??" yang artinya Sur, mau kemana?.
Tidak hanya kelebihan saja, saya juga menemukan kelemahan dari film ini yaitu terdapat penggunaan kata kasar seperti kata "asu" yang tidak disensor dan kata sensitif yang dapat menyinggung pihak tertentu seperti "sipit lo". Selain itu, menurut saya pribadi alur cerita film cukup membosankan di awal-awal dan cukup mudah ditebak. Ada juga adegan yang mengundang kontroversi, contohnya pada saat adegan anggota Banser yang diberi bayaran untuk melakukan tugas amal dibantah oleh kelompok Islam konservatif FrontÂ
Pembela Islam karena menurut mereka hal tersebut tidaklah benar. Lalu ada juga adegan yang menurut saya agak terlalu berlebihan dan membuat gereget yaitu saat Soleh menyelamatkan orang gereja dengan menyingkirkan bom yang terdapat di bawah bangku gereja. Ia bisa saja membuang atau melempar bom tersebut sehingga ia tidak akan menjadi korban nyawa namun ia malah memegang bom tersebut.
Saya merekomendasikan film ini kepada orang-orang yang kurang memiliki toleransi terhadap perbedaan terutama berkaitan dengan agama.Â
Saya tidak menyarankan film ini ditonton oleh anak-anak karena mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Â
Saya menilai film ini 7/10 karena menurut sudut pandang saya, film ini memiliki makna yang bagus namun cara penyampaiannya mungkin masih agak kurang mendukung. Kesimpulannya adalah film ini mengajarkan tentang pentingnya saling menghargai antar masyarakat terlebih di Indonesia yang memiliki keberagaman etnis, suku, dan budaya yang menyebabkan banyaknya perbedaan antara kita. Namun, kita harus ingat lagi semboyan negara kita yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H