Mohon tunggu...
Beatrice Rohdearni Purba
Beatrice Rohdearni Purba Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - :)

lebih sering kita membaca semakin luas pandangan kita.

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengenal Toleransi dari Film Tanda Tanya

14 Maret 2022   22:13 Diperbarui: 15 Maret 2022   10:52 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanda Tanya adalah film Indonesia bergenre drama yang dirilis pada tahun 7 April 2011. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Titien Wattimena. Film Tanda Tanya ini didistributori oleh Dapur Film Productions dan Mahaka Pictures. 

Pemeran dari film Tanda Tanya ini adalah Endhita sebagai Rika, Revalina S. Temat sebagai Menuk, Reza Rahadian sebagai Soleh, Hengky Solaiman sebagai Tan Kat Sun, Agus Kuncoro sebagai Surya, dan Rio Dewanto sebagai Hendra. Durasi film ini adalah 100 menit atau sekitar satu jam empat puluh menit.

Film Tanda Tanya ini menceritakan tentang permasalahan pluralisme agama di masyarakat yang berlokasi di Jawa lebih tepatnya di daerah Pasar Baru, Semarang. Di tempat tersebut, terdapat tiga rumah ibadah yang lokasinya berdampingan yaitu gereja; masjid; dan vihara. 

Masyarakat sekitar yang kurang memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan agama inilah yang membuat konflik pada film ini. Permasalahan ini dituang dalam kisah tiga keluarga yang memiliki masalah masing-masing pada agama dan hubungannya dengan orang disekitarnya.

Keluarga yang pertama adalah keluarga Tan Kat Sun. Keluarganya beragama buddha dan bersuku Tionghoa. Ia memiliki sebuah usaha yaitu restoran masakan Cina. Restoran tersebut tidak halal karena menyajikan menu makanan yang ada babinya, namun karyawan yang bekerja di sana maupun pelanggannya ada yang beragama islam. Tan Kat Sun memiliki seorang anak bernama Hendra, ia berharap bahwa Hendra dapat melanjutkan usaha restoran miliknya itu.

Tan Kat Sun sudah berumur 70 tahun dan sudah sakit-sakitan, namun begitu ia tetap berjuang menjalankan usahanya dibantu oleh istrinya. Tan Kat Sun memiliki toleransi yang tinggi terhadap umat islam. Ia memisahkan peralatan memasak babi dan daging yang lain, memberikan waktu shalat yang panjang pada karyawannya yang beragama muslim, serta memberikan hari libur yang cukup panjang untuk mereka saat perayaan Idul Fitri. Namun, tiba-tiba Hendra membuat suatu perubahan yang membuat ayahnya marah serta kekacauan pada usaha rumah makan milik keluarganya itu.

Keluarga yang kedua adalah keluarga Soleh. Ia adalah seorang suami dari Manuk yaitu perempuan berparas cantik nan soleha yang bekerja di restoran milik Tan Kat Sun. Soleh saat itu tidak memiliki pekerjaan atau dapat dikatakan dia adalah seorang pengangguran. Soleh tidak suka melihat Manuk bekerja di restoran tersebut karena mengingat Hendra merupakan mantan istrinya itu. Oleh sebab itu, Soleh ingin menceraikan Manuk dan ia juga selalu berkonflik dengan Hendra.

Keluarga yang terakhir adalah keluarga Rika. Ia dulunya adalah seorang muslim namun ia pindah agama ke agama kristen dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan-nya. Rika merupakan seorang janda yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Abi. Anaknya tersebut tetap menjadi seorang islam walaupun ibunya pindah agama. Namun Abi merasa kecewa karena ia dikucilkan karena ibunya seorang murtad.

Rika memiliki seorang sahabat bernama Surya yang beragama muslim. Sahabatnya merupakan orang yang tidak mampu dan tidak memiliki tempat tinggal sehingga ia tidur di mushola. Namun suatu hari, Rika mengajaknya untuk berperan pada suatu drama di gereja yang bertema paskah. Rika mengatakan Surya akan dibayar mahal jika ia mau ikut. Awalnya Surya menolak karena ia takut akan perkataan orang lain terhadapnya namun pada akhirnya ia mencoba untung casting dan ternyata terpilih jadi pemeran utama.

Kelebihan film Tanda Tanya ini adalah pesan moral yang disampaikan jelas yaitu mengajarkan kepada masyarakat tentang pentingnya toleransi. Selain itu, kelebihan yang saya temukan adalah akting dari pemeran-pemeran yang ada pada film tersebut sangat bagus. 

Dapat dilihat dari cara mereka mengekspresikan karakter mereka pada setiap scene sangat jelas dan terlihat natural. Kemudian saat mereka menggunakan bahasa daerah, terdapat terjemahannya sehingga penonton dapat memahami arti yang disampaikan oleh sang bintang film. Salah satu contoh kalimat yang dipakai adalah "Sur, arep menyang endi??" yang artinya Sur, mau kemana?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun