Mohon tunggu...
wirdan bazilie
wirdan bazilie Mohon Tunggu... -

Menulis untuk mengisi waktu luang bisa dihubungi di @beanbazilie Insyaallah akan ada tulisan baru setiap hari Sabtu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Januari, Aku Membutuhkan Tisu yang Kutelan Tadi

6 April 2018   12:04 Diperbarui: 6 April 2018   12:20 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita berdua terhubung oleh ikatan batin yang agak sinting."

"Kenapa begitu? Bukankah hubungan bantin laki-laki dan perempuan adalah sesuatu yang wajar?"

"Hubungan semacam itu membosankan, sama seperti ceritamu saat ini. Ha ha." Tawamu membahana, lesung pipitmu membuat dasar yang semakin dalam.

Tawamu yang berat bagaikan rokok yang kita hisap menyeretku. Aku ikut menertawaimu yang sarkas. Kita tertawa bersama-sama, berisik. Kuperhatikan sekitar, orang-orang memandangi kita dengan tatapan awas. Seorang pramusaji mendatangi meja kita, bertanya:

"Mas, sampean daritadi bicara sendiri dan tertawa sendiri dan muter-muter di kursi sendiri dan ribut sendiri. Sampean mengganggu sekali."

Aku menunduk, ingin menangis. Kamu tiba-tiba saja menghilang dari khayalanku.

"Aku hanya merindukan bulan Januari," belaku. Air mataku tumpah, kopi dan rokokmu tertinggal di meja. Aku akan menghabiskannya, sendirian saja. Harapku, semoga kamu benar-benar merindukan Januari. Hujan kembali turun, deras sekali. Aku terhempas di bulan Februari, benar-benar sendiri. Kamu tepat, aku memang cengeng dan aku butuh tisu yang sempat kutelan tadi.

*Kotang: kopi hitam dengan ampas yang sampai setengah volume gelas.

Bazilie

Yogyakarta

Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun