Mohon tunggu...
bayyina tlla
bayyina tlla Mohon Tunggu... Lainnya - universitas jambi,prodi ppkn, salam ppkn.

hobi olahraga,salam olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penilaian dalam Pembelajaran PPKn

8 Maret 2023   17:37 Diperbarui: 8 Maret 2023   17:39 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penilaian pembelajaran Ppkn

  • Konsep  dasar  Penilaian dalam pembelajaran PKN

Secara umum penilaian diartikan sebagai proses sistematis yang meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi, dan verbal), analisis dan interpretasi data untuk pengambilan keputusan. Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mencapai hasil belajar siswa (Permendiknas No. 20 Tahun 2007). 

Penilaian PKN dapat dinyatakan sebagai proses pengumpulan, analisis dan interpretasi data yang dilakukan oleh guru PKN untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa pada bidang studi PKN sehingga dapat dijadikan sebagai bahan laporan kemajuan. Hasil pembelajaran dan peningkatan proses pembelajaran PKN.

Secara umum, kegiatan penilaian meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

  • Komunikasi kurikulum jurusan termasuk perencanaan dan kriteria pada awal semester. Pengembangan indikator untuk mencapai keterampilan dasar dan pemilihan metode penilaian yang tepat saat membuat kurikulum mata pelajaran.
  • Pengembangan alat dan pedoman penilaian sesuai dengan format dan teknik yang dipilih.
  • Mengisi tes, observasi, tugas dan formulir lain yang diperlukan.
  • Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui perkembangan hasil belajar dan permasalahan belajar siswa.
  • Memberikan kembali hasil kunjungan kerja siswa dengan komentar yang baik. Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan pembelajaran.
  • Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala satuan pendidikan berupa nilai siswa dan uraian singkat sebagai bukti kompetensi umum.

Penilaian dalam pembelajaran PKN memiliki kekhususan tentang kekhasan studi PKN. Salah satu ciri PKN adalah "pendidikan berbasis nilai" (Winataputra & Budimansyah, 2007). PKN adalah kelompok mata pelajaran kepribadian dan kewarganegaraan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pandangan peserta didik terhadap kedudukan, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai pribadi. PKN sebagai mata pelajaran mengembangkan misinya sebagai pendidikan nilai, yaitu. pendidikan yang berwatak kewarganegaraan. 

Tujuan PKN adalah untuk mewujudkan sifat warga negara yang ideal, yaitu warga negara yang berjiwa nasionalisme dan cinta tanah air, serta demokratis dan bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003). Dengan demikian, penilaian tentang Pkn didekspresikan dan dievaluasi sebagai penilaian kepribadian. 

Penilaian kepribadian merupakan indikasi kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara dan warga negara yang baik sesuai dengan standar dan nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Guru spesialis lainnya dan sumber lain yang relevan (Permendiknas no. 20 Tahun 2007).

Penilaian kepribadian dilakukan dengan mengamati perubahan perilaku dan sikap untuk menilai suasana hati dan perkembangan kepribadian siswa. Pada saat yang sama, aspek kognitif dapat diukur dengan tes, tes, dan tugas.

  • Jenis Penilaian
  • Penilaian Non Tes
  • Penilaian kinerja

Menurut Trespeces (1999), penilaian kinerja mencakup berbagai tugas dan situasi di mana peserta ujian diminta untuk menunjukkan pemahaman yang mendalam dan penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai konteks. Untuk menilai apakah penilaian kinerja dianggap berkualitas baik, setidaknya ada tujuh kriteria Popham (1995) yang harus diperhatikan.

Hasil belajar dapat dinilai ketika siswa mengerjakan suatu proyek, misalnya:

-- Merencanakan penelitian

- Bekerja dalam tim

-- Diarahkan sendiri

Selain itu, ketika dievaluasi dengan produk proyek, hasilnya adalah sebagai berikut:

-- Mengidentifikasi dan mengumpulkan data

- Analisis data

-- Komunikasi hasil

Penilaian proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam mengomunikasikan pengamatan mereka dalam bentuk yang cocok untuk mempresentasikan hasil melalui laporan tertulis. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan ketika merencanakan penilaian proyek:

  • keterampilan kepemimpinan, siswa diberi kesempatan untuk memilih topik yang tidak terlalu luas untuk memperdalam ilmu yang telah diperolehnya dan menyisakan waktu untuk mengumpulkan informasi.
  • Mempelajari pentingnya, pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan tugas proyek sehingga dapat digunakan sebagai bukti.
  • Keaslian dapat dicapai dengan mempertimbangkan sumber informasi sehingga informasi tersebut lebih otentik.

penilaian sikap

Dalam penilaian sikap, objek sikap yang dapat dinilai dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

  • Sikap terhadap subjek, Siswa harus memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap positif, siswa tumbuh dan berkembang minat belajar, lebih termotivasi dan lebih mudah menyerap materi yang diajarkan.
  • sikap terhadap guru, Siswa harus memiliki sikap positif terhadap guru. Siswa yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru mengabaikan hal-hal yang diajarkan.
  • sikap belajar, Siswa juga harus memiliki sikap positif terhadap pembelajaran berkelanjutan. Proses pembelajaran meliputi suasana pembelajaran, strategi, metodologi dan teknik pembelajaran yang digunakan. Sikap mengacu pada nilai atau norma yang berkaitan dengan masalah

Objek sikap dalam PKN banyak sekali yang termasuk dalam standar isi, baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar.

Dalam konteks karakteristik pembelajaran PKN penilaian kepribadian, nampaknya teknik penilaian yang mendekati karakteristik tersebut adalah teknik penilaian sikap. Hal ini tampaknya tepat karena sesuai dengan gagasan dasar PCN yang bertujuan untuk membentuk karakter warga negara yang ideal (BSNP, 2006). Namun demikian, perkembangan sikap tidak dapat dipisahkan dari dimensi pengetahuan. Dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam PKN diekspresikan melalui pengetahuan kewarganegaraan, sikap/karakter kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan (Branson, 1998; 1999). Untuk mengukur aspek kognitif siswa dapat dilakukan melalui berbagai tes dan tugas.

Seperti yang telah disebutkan, pembuatan alat penilaian didasarkan pada indikator. Indikator untuk mencapai tujuan hasil belajar dibuat oleh guru sendiri. Setelah indikator dirumuskan, instrumen penilaian juga dapat ditentukan. Definisi alat asesmen disesuaikan dengan karakteristik dimensi baik kompetensi dasar maupun indikatornya. 

Jika Kompetensi Inti menekankan pada pengetahuan kewarganegaraan, maka alat asesmennya adalah yang dapat mengukur kemampuan kewarganegaraan siswa. Jika kompetensi inti menekankan pada bidang sikap kewargaan, maka alat asesmen dapat digunakan untuk mengukur sikap kewargaan siswa. Sebaliknya, jika kompetensi inti ditekankan pada bidang kewarganegaraan, maka alat penilaiannya adalah pengukuran kewarganegaraan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun