Mohon tunggu...
Bayu Pratama
Bayu Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja di BPS sejak tahun 2009

ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, Banten

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Beras yang Menuai Polemik

23 November 2018   13:55 Diperbarui: 23 November 2018   15:18 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyaknya kerusakan Daerah Aliran Sungai sebagai sumber pengairan utama pertanian, tingginya konversi lahan pertanian, serta produktivitas yang masih rendah menjadi penyebab sulitnya produksi padi melaju dengan cepat.

Di samping permasalahan alami lainnya yang memang sulit dihindari, naiknya harga beras ternyata tidak serta merta membuat petani kita diuntungkan.

Sering kali petani tidak menikmati kenaikan harga tersebut. Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar ketersediaan pangan bagi masyarakat terjaga. Kebijakan impor yang telah diputuskan semoga tidak menambah beban petani.

Lebih bijak kiranya jika importasi dilakukan berdasarkan zonasi. Daerah yang memang mengalami deficit beras yang dipasok, adapun daerah yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri tidak perlu.

Sehingga arah kebijakan umum ketahanan pangan dalam RPJMN 2015-2019 terlaksana dengan baik, diantaranya pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok, stabilisasi harga bahan pangan, serta peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan, terutama petani dan nelayan.

Harmonisasi kebijakan impor bahan pangan, khususnya beras terkait stabilisasi pasokan dan harga pangan, kiranya perlu ditingkatkan sehingga polemik tidak berkepanjangan. Perlu kerjasama dan partisipasi berbagai stakeholder, khususnya dalam memetakan ketersediaan dan kebutuhan pangan.

Penulis adalah Statistisi pada BPS Kabupaten Pandeglang, Banten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun