Mohon tunggu...
Bayu Gustomo
Bayu Gustomo Mohon Tunggu... -

Musik, Bola, dan rileks

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"RAY"

2 September 2011   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apes dalam kantor Ray di suruh berdiri. Samping TV yang acaranya ngebosenin banget.
Kuis Dangdut, dengan hostnya yang super konyol Jaja Miharja. Untung Hostnya
pinter ngocol, coba kalo ga' abis deh Ray ama statement Pak Bin.

"Jadi selama ini kamu yang bikin rusuh kelas".
"Guru tidak nyaman".
"Clomethan, provokator"
"Tukang doktrin anak-anak lain dengan tingkah laku konyol".
"Ma'af pak, tadi saya cuma bercanda".
"Memang saya siapa? kamu ajak bercanda". Bentak Pak Bin,
pada Ray yang mulai udah ngerasa lapar.
"Guru dan wakil kepsek". Jawabnya singkat.
"Kenapa kamu tadi bilang begitu di dalam kelas?"
"Bercanda dan just kidding Pak".
"Pantas murid membuat malu guru?"
"Nggak pantes Pak"."Lha trus maksud kamu tadi apa Ray?"
"Memang kalau di rumah Genit itu anak Bapak, tapi di sini beda".
"Ya Pak, saya minta maaf, dan nggak bakal ngulangi lagi perbuatan ini".
(Alasan basi, orang salah cuma punya modal satu 'maaf' dan janji gak ngulangi lagi).

Ray ga' bisa gerak di dalam kantor guru. Hancur dech hari sabtu,
harusnya pulang jam 12.00.Sekarang nungguin anak kelas satu
sampe pelajaran selesai, sekitar jam 3 sore.Emang dasar jaman
udah ga' relevan.Mau bikin tingkat persamaan antara guru dan murid
malah apes.Pak Bin yang feodal, otaknya kolonial, penjajah hak anak
mengaktualisasikan diri. Ga' bisa bercanda, cepet mati dia ntar.

"Belum lagi si Genit anaknya yang manja".

Udah kaya
Olive Oil nya Popeye,
tapi lagaknya sok cantik.

Sama kaya' bokapnya.
Anjrit........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun