Apes dalam kantor Ray di suruh berdiri. Samping TV yang acaranya ngebosenin banget.
Kuis Dangdut, dengan hostnya yang super konyol Jaja Miharja. Untung Hostnya
pinter ngocol, coba kalo ga' abis deh Ray ama statement Pak Bin.
"Jadi selama ini kamu yang bikin rusuh kelas".
"Guru tidak nyaman".
"Clomethan, provokator"
"Tukang doktrin anak-anak lain dengan tingkah laku konyol".
"Ma'af pak, tadi saya cuma bercanda".
"Memang saya siapa? kamu ajak bercanda". Bentak Pak Bin,
pada Ray yang mulai udah ngerasa lapar.
"Guru dan wakil kepsek". Jawabnya singkat.
"Kenapa kamu tadi bilang begitu di dalam kelas?"
"Bercanda dan just kidding Pak".
"Pantas murid membuat malu guru?"
"Nggak pantes Pak"."Lha trus maksud kamu tadi apa Ray?"
"Memang kalau di rumah Genit itu anak Bapak, tapi di sini beda".
"Ya Pak, saya minta maaf, dan nggak bakal ngulangi lagi perbuatan ini".
(Alasan basi, orang salah cuma punya modal satu 'maaf' dan janji gak ngulangi lagi).
Ray ga' bisa gerak di dalam kantor guru. Hancur dech hari sabtu,
harusnya pulang jam 12.00.Sekarang nungguin anak kelas satu
sampe pelajaran selesai, sekitar jam 3 sore.Emang dasar jaman
udah ga' relevan.Mau bikin tingkat persamaan antara guru dan murid
malah apes.Pak Bin yang feodal, otaknya kolonial, penjajah hak anak
mengaktualisasikan diri. Ga' bisa bercanda, cepet mati dia ntar.
"Belum lagi si Genit anaknya yang manja".
Udah kaya
Olive Oil nya Popeye,
tapi lagaknya sok cantik.
Sama kaya' bokapnya.
Anjrit........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H