Walaupun demikian tidak dipungkiri jika beberapa skripsi bisa bersumber dari studi literatur dan menggunakan data sekunder atau yang sudah lampau. Namun hal tersebut bergantung dari aturan setiap dosen pembimbing di kampus masing-masing.Â
3. Rajin Membaca Landasan Teori
Skripsi adalah karya ilmiah yang berpedoman pada landasan teori. Setelah menemukan fenomena menarik yang menjadi topik atau tema skripsi, mahasiswa harus rajin membaca literatur berupa teori dan jurnal penelitian terpublikasi.
Pada saat menyusun skripsi, tema yang dipilih mahasiswa harus berhubungan dengan landasan teori terpublikasi dari mata kuliah serumpun. Teori terpublikasi bisa diperoleh melalui textbook yang digunakan sebagai acuan bahan ajar mata kuliah serumpun.Â
4. Disiplin dengan Jadwal
Mahasiswa yang sedang skripsi akan didampingi dosen pembimbing untuk 12 kali pertemuan atau tergantung kebijakan setiap kampus.Â
Supaya waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk bimbingan secara efisien, maka mahasiswa bisa membuat time chart yang berisi kemajuan atau progress pengerjaan skripsi.Â
Setiap kolom pada chart bagian periode waktunya dibuat jadwal kegiatan bimbingan skripsi. Time chart bisa menjadi acuan mahasiswa supaya waktu pengerjaan skripsi lebih efektif.Â
Misalnya minggu pertama bimbingan, membahas judul penelitian, minggu kedua membahas latar belakang penelitian pada bab satu dan seterusnya.
Jika kegiatan sudah disusun pada setiap minggunya maka mahasiswa harus disiplin mengerjakan tahapan skripsi sesuai arahan dosen pembimbing.Â
5. Menjalin Komunikasi dengan Dosen Pembimbing