Mari Kita turun kelas melihat privilege dari keturunan rakyat biasa yaitu para pengusaha, pejabat publik dan orang terkenal.Â
Anak-anak yang dilahirkan dari golongan ini pastinya sepanjang hayat akan menyandang nama besar ayahnya, ibunya, kakeknya atau neneknya yang kebetulan menjadi orang terkenal secara ekonomi maupun kekuasaan.
Jika dilihat dari sisi positifnya anak-anak ini mendapatkan keuntungan tersendiri yang tidak ada pada diri orang lain. Sepanjang anak-anak ini berkehidupan normal sesuai norma masyarakat yang berlaku maka apapun yang dilakukan akan mendapat kemudahan hanya karena ia keturunan orang terkenal atau pesohor.
Namun jika anak-anak ini melakukan kegiatan yang tidak sesuai norma masyarakat yang berlaku maka siap-siap saja menjadi bahan sindiran, perundungan hingga caci maki.
Meminimalisir Privilege
Pada dasarnya orang yang mempunyai privilege bisa melindungi diri sendiri supaya nilai individunya tetap ada. Orang yang mempunyai privilege bisa memilih supaya tidak jadi bahan nyinyiran orang lain.
Caranya? Mari Kita lihat 3 contoh kasus di atas.
Kasus 1
Buat yang jadi anak kandung si bapak yang punya perusahaan, benar adanya seorang anak tidak bisa memilih dari keluarga mana ia dilahirkan.Â
Hanya saja jika si anak ingin lepas dari bayang-bayang si bapak pemilik perusahaan anak tersebut bisa memilih untuk tidak masuk dalam lingkaran perusahaan si bapak.Â
Anak tersebut bisa mengasah kemampuan diri sendiri dan mendirikan bidang usaha lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan si bapak.Â
Anak tersebut juga bisa bekerja pada perusahaan orang lain dengan tidak membawa nama besar bapaknya.Â