Langkah pertama dengan menerima segala kekurangan diri. Jadikan kekurangan diri sebagai keunikan dengan memaksimalkan kelebihan diri.
Langkah selanjutnya bisa berkonsultasi ke pakar psikolog, berdiskusi dengan orang yang dipercaya dan melakukan banyak kegiatan sesuai passion dan fokus pada diri sendiri.
Mencari Makna Diri
Untuk tindakan selanjutnya bisa mulai perlahan mengalihkan perhatian dari sosial media. Memilih konten yang sesuai passion tanpa peduli penilaian orang lain. Menjadikan sosial media sebagai alat hanya untuk mencari inspirasi dan jejaring.
Seiring bertambahnya usia setiap individu akan fokus pada satu tujuan. Pada akhirnya akan menisbikan penilaian orang lain. Hal ini bisa dilatih  jika setiap individu mencari makna diri sendiri tanpa perlu cemas akan pendapat orang.
Pada dasarnya Kita tidak bisa memuaskan semua keinginan orang lain. Jadi berhenti untuk mengkhawatirkan penilaian orang lain terhadap apa yang Kita yakini.
Penutup
FOPO atau dihinggapi kecemasan berlebih ada karena faktor kebisaan yang berawal dari budaya. Karena dampak negatifnya lebih banyak maka harus diputus mata rantainya sejak dini.
Berikan ruang dan apresiasi perbedaan pendapat tanpa harus mengecilkan sesuatu yang berbeda. Fokus pada apa yang Kita minati dan apa yang Kita yakini tanpa risau dengan pendapat orang lain.
Tentu saja apapun yang Kita lakukan harus sesuai dengan norma dan tidak menganggu kepentingan orang lain. Jadi enjoy your life.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H