Bagi pembaca yang belum sempat mampir ke artikel "Terima Kasih, Duo Merah yang Satunya", saya cuplik di mari sedikit cerita tentang fakta cakep sebelumnya (vs Manchester City), disandingkan dengan fakta kurang cakep berikutnya (vs Swansea City).
Lawan pemuncak klasemen, hampir gagal maning. Lawan tim paling buncit, beneran gagal maning.
Lawan pemuncak klasemen, para fans Liverpool masih bisa berkilah karena bek termahal dunia yang baru saja dibeli harus absen karena mengalami cedera hamstring.Lawan tim paling buncit, para fans Liverpool tidak bisa berkilah lagi karena bek termahal dunia main full 90 menit dan bahkan turut "membantu" proses gol Swansea. Meskipun begitu Van Dijk sudah bermain cukup baik, terbukti dengan ganjaran poin 8,0 (whoscored.com) untuk performa yang diberikan sepanjang pertandingan.
Lawan pemuncak klasemen, apapun alasannya yang penting fans Liverpool bisa bernafas lega setelah peluit akhir dibunyikan. Meskipun sempat keringat dingin juga melihat tim kesayangan mereka dibombardir City terutama di akhir babak kedua (penguasaan bola Liverpool 29% - City 71%). Lawan tim paling buncit, apapun alasannya fans Liverpool tak lagi bisa bernafas lega setelah peluit akhir dibunyikan.Â
Ditambah keringat dingin saat melihat tim kesayangan mereka membombardir Swansea, terutama di akhir babak kedua (penguasaan bola Swansea 22% - Liverpool 78%), tetapi gol yang dinanti tak datang juga.
Jika para pembaca kebingungan mencari keberadaan Salah --yang biasanya jadi pahlawan-- dalam pertandingan tadi, tanyakan saja pada rumput lapangan yang bergoyang. Kalau ternyata masih tak ada jawaban, tanyakan saja pada Firmino yang sundulan injury time-nya berjodoh dengan tiang gawang.
"Firmino, Mane Salah?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H