Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool, Robin Hood "Zaman Now"

23 Januari 2018   10:45 Diperbarui: 23 Januari 2018   11:56 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robin Hood of The Premier League (Bein Sports)

Sebuah Pengantar

Para fans sepakbola di mari tentunya pernah juga menonton, membaca, atau sekadar mendengar kisah Robin Hood. Seorang pahlawan dari cerita legendaris asal Inggris. Hobinya adalah mencuri uang dari para bangsawan kaya raya untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Ternyata Premier League juga memiliki sosok Robin Hood. Bukan hanya satu orang, tetapi satu tim. Liverpool. Tim yang sangat baik hati karena seringkali mencuri poin dari para tim "kaya" untuk dibagikan kepada tim "miskin" yang lebih membutuhkan poin.

Sumber: thethaovanhoa.vn
Sumber: thethaovanhoa.vn
Bahkan sejak musim lalu, predikat Robin Hood sudah tersemat kepada anak asuhan Klopp ini. The Reds tidak pernah kalah ketika bersua dengan Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Arsenal, bahkan Chelsea sekalipun yang akhirnya menjadi kampiun. 

Namun, anak asuhan Klopp harus bertekuk lutut kala menghadapi tim semenjana seperti Hull City, Burnley, dan Swansea City. Dua tim yang disebutkan terakhir malah sedang berjuang keluar dari zona degradasi saat itu.

Dalam gelaran Premier League musim berjalan, Robin Hood zaman now ini kembali beraksi. Pada pekan ke-23 kemarin, Liverpool berhasil mencuri 3 angka dari Manchester City. Kemudian pada pekan ke-24, Liverpool "memberikan" 3 angka tersebut kepada Swansea.

Defender Swansea, Alfie Mawson, scored a winning goal (www.telegraph.co.uk/football)
Defender Swansea, Alfie Mawson, scored a winning goal (www.telegraph.co.uk/football)
Swansea yang minim penguasaan lapangan bukan berarti tanpa peluang. Dengan modal 3 kali tendangan ke arah gawang berhasil dikonversi menjadi 1 buah gol dari kaki Mawson. 

Sedangkan modal 20 kali tendangan ke arah gawang dari Liverpool hanya nihil belaka. Selain Mawson yang menjadi pembeda (Super Player versi RCTI), para fans Swansea juga harus berterimakasih kepada Fabianski yang sukses mempersembahkan clean sheet dan berhak diganjar dengan predikat Man of The Match versi whoscored.com.

5 Top Performers versi whoscored.com
5 Top Performers versi whoscored.com
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Selain harus pulang dengan tangan hampa, Liverpool juga harus mengakhiri rekor 14 pertandingan tak terkalahkan di Premier League dan 18 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi.

"Saya frustrasi dan saya marah karena ini bukan permainan yang bagus. Kami kalah di babak pertama. Kami tidak melakukan apa yang ingin kami lakukan. Itu tidak begitu sering terjadi, jadi saya tidak duga itu, jadi saya agak terkejut. Akibat babak pertama, kami tidak bisa terbang dan mereka bisa," ujar Klopp kepada BBC Sport usai pertandingan, dikutip dari goal.com.

Pelatih yang baru saja menjadi juru taktik Swansea dalam hitungan hari, Carlos Carvalhal, memang sudah menyampaikan bahwa Swansea akan menyiapkan sebuah kejutan untuk Liverpool. Dilansir dari bbc.com, ia menyampaikan pendapatnya tentang resep jitu mengatasi perlawanan Liverpool, seperti dikutip dari salah akun twitter berikut ini.

Komentar pelatih anyar Swansea (twitter Kaveh Solhekol dalam FP Liverpool Garis Keras)
Komentar pelatih anyar Swansea (twitter Kaveh Solhekol dalam FP Liverpool Garis Keras)
Sebuah Anomali

Bagi pembaca yang belum sempat mampir ke artikel "Terima Kasih, Duo Merah yang Satunya", saya cuplik di mari sedikit cerita tentang fakta cakep sebelumnya (vs Manchester City), disandingkan dengan fakta kurang cakep berikutnya (vs Swansea City).

Lawan pemuncak klasemen, hampir gagal maning. Lawan tim paling buncit, beneran gagal maning.

Lawan pemuncak klasemen, para fans Liverpool masih bisa berkilah karena bek termahal dunia yang baru saja dibeli harus absen karena mengalami cedera hamstring.Lawan tim paling buncit, para fans Liverpool tidak bisa berkilah lagi karena bek termahal dunia main full 90 menit dan bahkan turut "membantu" proses gol Swansea. Meskipun begitu Van Dijk sudah bermain cukup baik, terbukti dengan ganjaran poin 8,0 (whoscored.com) untuk performa yang diberikan sepanjang pertandingan.

Lawan pemuncak klasemen, apapun alasannya yang penting fans Liverpool bisa bernafas lega setelah peluit akhir dibunyikan. Meskipun sempat keringat dingin juga melihat tim kesayangan mereka dibombardir City terutama di akhir babak kedua (penguasaan bola Liverpool 29% - City 71%). Lawan tim paling buncit, apapun alasannya fans Liverpool tak lagi bisa bernafas lega setelah peluit akhir dibunyikan. 

Ditambah keringat dingin saat melihat tim kesayangan mereka membombardir Swansea, terutama di akhir babak kedua (penguasaan bola Swansea 22% - Liverpool 78%), tetapi gol yang dinanti tak datang juga.

Jika para pembaca kebingungan mencari keberadaan Salah --yang biasanya jadi pahlawan-- dalam pertandingan tadi, tanyakan saja pada rumput lapangan yang bergoyang. Kalau ternyata masih tak ada jawaban, tanyakan saja pada Firmino yang sundulan injury time-nya berjodoh dengan tiang gawang.

"Firmino, Mane Salah?"

Firmino melihat bola hasil sundulannya yang hanya membentur tiang gawang Swansea (bola.liputan6.com)
Firmino melihat bola hasil sundulannya yang hanya membentur tiang gawang Swansea (bola.liputan6.com)
Selasa Bisa, 23012018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun