Mohon tunggu...
Bayu Aktami
Bayu Aktami Mohon Tunggu... Dosen - *

*

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bagaimana Orang Dikatakan Filsuf?

30 Maret 2019   12:21 Diperbarui: 3 Juli 2021   01:38 4017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana Orang Dikatakan Filsuf (unsplash/alex block)

Baca juga : Ketika Seorang Filsuf Bermain Media Sosial

Dalam hegemonial kata, maknanya hanya berputar pada sensasi di permukaan yang membuat aprehensi atau kesan yang menyilaukan, yang justru menutup dari makna yang sebenarnya. Kesilauan-nya itu tidak memberi terang, justru menggelapkan yang sesungguhnya. 

Hanya saja, dewasa ini, di masa yang disebut sebagai pasca-kebenaran, nilai filosofis tidak lagi menjadi acuan utama. Sensasional kata mengalahkan kesungguhan makna. Manusia disilaukan oleh kata-kata yang retorik, yang kehilangan referensinya pada makna sesungguhnya: kebijaksanaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun