Mohon tunggu...
Bayu wicaksono
Bayu wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Bayu Wicaksono (43121010177) Dosen : Apollo, Prof.Dr, M.Si.AK Etika dan Hukum Bisnis

Jadilah Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tb_2 Etika dan Hukum Platon

23 Mei 2022   19:21 Diperbarui: 23 Mei 2022   19:33 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menyatakan bahwa warga negara harus merawat orang lain, orang Athena menawarkan argumen yang menarik dalam membela kehidupan yang bajik. Inti dari argumennya adalah bahwa sifat buruk mengarah ke ekstrem emosional, sedangkan kebajikan mengarah ke stabilitas emosional. Karena emosi yang ekstrem menyakitkan, maka kehidupan yang bajik akan lebih menyenangkan (732e-734e).

Orang Athena bertujuan untuk menunjukkan bahwa kehidupan yang bajik akan membawa lebih banyak kesenangan daripada rasa sakit. Dengan melakukan ini, ia berharap untuk meruntuhkan pemikiran yang terlalu umum, bahwa kehidupan yang buruk, meskipun secara moral buruk, masih dapat dinikmati.

Dalam etika perkawinan dan membesarkan anak dengan mengesampingkan perbudakan, orang athena mendorong orang untuk menikahi pasangan yang memiliki karakteristik yang berlawanan. Warga negara akan didorong untuk menempatkan kebaikan negara di atas preferensi mereka sendiri. Jika warga negara laki laki tidak menikah pada usia tiga puluh lima, mereka akan dikenakan denda dan penghinaan. Orang Athena menekankan bahwa sebuah kota tidak dapat berkembang kecuali semua warganya menerima pendidikan yang layak.

Orang athena menawarkan penjelasan tentang Pendidikan dan psikologi moral. Dengan Pendidikan, Athena tidak berarti keterampilan teknis, melainkan hal hal yang mengarahkan seseorang menuju kebajikan. Sebagian besar Pendidikan dimaksudkan untuk menanamkan perasaan yang sesuai pada warga negara sehingga mereka merasakan kebahagian dan kesenangan. Sehubungan dengan kesenangan idenya adalah bahwa seseorang dapat belajar untuk menolak kesenangan dan keinginan negatif yang sehingga manusia tidak mempunyai beretika yang positif atau baik.

Pendidikan beretika tradisonal di daerah yunani melibatkan pelatihan musik dan senam. Dengan musik bisa mempelajari untuk beretika menghargai suatu karya manusia lain. Dengan senam bisa menyehatkan tubuh untuk menjalani aktivitas menjadi lebih baik. Pendidikan bagi plato sebagian besar datang dalam bentuk permainan dan pentingnya tidak dapat dilebih lebihkan. Jika anda mengontrol cara anak anak bermain, dan anak anak yang sama selalu memainkan permainan yang sama dibawah aturan yang sama dan dalam kondisi yang sama dan mendaptkan kesenangan dari mainan yang sama, Kita akan menemukan bahwa kebiasaan kehidupan orang dewasa juga dibiarkan dalam kedamaian. Tanpa perubahan kita akan menemukan kecuali dalam sesuatu yang jahat sangat berbahaya itu akan menjadi buruk dalam kita menerapkan konsep beretika.

Kebijakan Athena mengenai pendidikan musik memperluas pandangan bagi masyarakat setempat karena pendidikan sangat penting dan bisa membuat seseorang mempunyai etika yang baik. Jika pendidikan dikembangkan sebagian besar dibentuk oleh apa yang di anggap menyenangkan. Masuknya komedi mencerminkan pelajaran dari diskusi tentang mabuk, mabuk ini hal yang kurang baik yang bisa menjerumuskan kita dalam tahanan dan mempunyai pandangan etika yang buruk pada masyarakat sekitar. Dalam hal itu lebih baik kita mempelajari hal yang lain yang akan membuat maju untuk negara tersebut. Ini akan menunjukan kepada warga negara bahwa pada tingkat tertentu semua orang akan memiliki kesadaaran dalam beretika.

Pendidikan jasmani senam bertujuan untuk mencapai dua hal yang pertama pengembangan karakter yang baik dan pelatihan militer. Karena pendidikan jasmani dimaksud untuk memberikan pelatihan militer, olahraga akan dimodifikasi untuk menekankan hal ini. Misalnya teknik yang tidak praktis dan tidak realistis akan dilarang dan kompetisi bersenjata akan ditekankan. Pendidikan jasmani dapat mempersiapkan seseorang untuk melakukan gerakan fisik yang bisa mempengaruhi karakter seseorang. Orang athena berpendapat bahwa gerakan fisik secara langsung mempengaruhi emosi seseorang. Orang Athena mengalami kesulitan fisik yang diperlukan bagi anak anak untuk mengembangkan kebajikan terlalu banyak kemewahan akan membuat seseorang manja dan kekurangan moderasi sehingga bisa tidak bisa mempunyai etika sesama masyarkat setempat.

Dalam apa  yang di sebut platon, Socrates membela klaim paradoks ketidakadilan selalu tidak disengaja karena itu adalah hasil dari ketidaktahuan. Pelaku kejahatan sebenarnya menginginkan apa yang baik jadi ketika mereka bertindak salah, mereka tidak melakukan apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan. 

Suatu tindakan kejahatan termasuk orang yang tidak mempunyai etika, kejahatan adalah perlakuan yang buruk dalam beretika dan berakibat fatal sehingga bisa merugikan orang lain, bahkan tidak mempunyai pandangan yang baik melainkan pandangan yang buruk dalam masyarakat. Seseorang yang melakukan ketindakan kejahatan akan mendapatkan hukuman, Platon dan orang athena itu bersikeras bahwa tesis yang tidak disengaja itu benar, tetapi disisi lain dia mengakui bahwa semua pembuat hukum tampaknya menyangkal. Para pembuat hukum memperlakukan kesalahan yang disengaja sebagai hukuman yang lebih berat daripada kesalahan yang tidak di sengaja. 

Selain itu konsep pemindanaan seolah olah mengandaikan bahwa para pelaku kejahatan bertanggung jawab atas perbuatannya dan hal ini seolah olah mengandaikan bahwa mereka bertindak secara suka rela ketika ereka bertindak tidak adil. Dengan demikian orang athena menghadapi dilema dia harus meninggalkan tesis tersebut yang tidak disengaja atau dia harus menjelaskan bagaimana tesis yang tidak disengaja dapat mempertahankan pemikiran mendasar dalam hukum bahwa beberapa kejahatan bersifak kebetulan dan yang lainnya tidak.

Orang athena menolak untuk meninggalkan tesis yang tidak disengaja dan mencoba untuk menyelesaikan kesulitan ini dengan menawarkan perbedaan antara cedera dan ketidak adilan. Cedera mengeksplorasi jenis kerugian apa yang dilakukan pada korban dan apa yang harus dilakukan penjahat kepada korban. Ketidak adilan mengeksplorasi kondisi psikologis di mana kejahatan itu dilakukan jika ketidak adilan tidak merata pada pelaku kejahatan maka akan banyak timbul banyak korban sekali lagi bahwa seseorang yang melakukan kejahatan tidak mempunyai etika yang baik dalam bermasyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun