Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Single Salary PNS terhadap Financial Habit dan Kontribusi Pajak

17 September 2023   10:15 Diperbarui: 21 September 2023   17:04 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pajak (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)

Struk belanja (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)
Struk belanja (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)

Mungkin awal-awal, penerapan single salary bagi PNS akan memberikan tantangan tersendiri bagi diri kita dalam melakukan pengelolaan keuangan. Awalnya kita terbiasa memegang gaji, anggaplah dalam kisaran 5 juta perbulan, kemudian tiba-tiba langsung mendapatkan 25 juta per bulan. Rasanya itu wow banget.

Jadi kemungkinan besar kita akan terkena efek psikologis daripada uang yang banyak tersebut. Seolah-olah kita harus terus berbelanja kebutuhan-kebutuhan yang sebenarnya dalam tanda kutip, tidak bermanfaat bagi kita atau tidak sama sekali dibutuhkan. Sangking banyaknya uang yang kita punya saat itu.

Oleh karena itu, sebagai upaya antisipasi dan penyiapan diri terhadap implementasi single salary bagi PNS, ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar gaji yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masa kini dan masa depan.

Belanja kebutuhan berdasarkan skala prioritas. Saya tidak akan menjelaskan banyak hal tentang skala prioritas, karena PNS pasti tahu. 

Bayarkan segala kredit atau angsuran atau cicilan yang ada pada bulan tersebut. Sebab bagi saya, membayarkan segala kredit adalah kewajiban mutlak yang harus segera diselesaikan. Bila dibiarkan, malah membuat diri kita sendiri yang repot.

Toh dalam anjaran agama, kita harus segera melunasi hutang. Tujuannya agar hidup kita menjadi lebih tenang, rileks, santai, damai, dan tentram.

Investasikan gaji yang diperoleh, minimal 10-15% dari gaji. Perbanyak portofolio investasi, baik itu obligasi, saham, reksadana, pasar uang, emas, bitcoin, atau properti. Bebaslah, yang penting ada dan disesuiakan dengan batas kemampuan finansial.

Jadi, siapkah kamu menjadi PNS dengan sistem single salary?

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun