Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Single Salary PNS terhadap Financial Habit dan Kontribusi Pajak

17 September 2023   10:15 Diperbarui: 21 September 2023   17:04 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pajak (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)

Bila ASN menerima gaji tunggal yang cukup besar, tanpa ada inisiatif yang jelas untuk menghemat atau berinvestasi, mereka mungkin cenderung untuk menghabiskan gaji mereka secara berlebihan. Ini dapat mendukung budaya konsumtif yang telah berkembang di masyarakat. Pun mungkin kurang termotivasi untuk mengembangkan kebiasaan menyimpan atau berinvestasi yang bijak.

Jika ASN tidak memiliki inisiatif untuk merencanakan keuangan mereka dengan bijak, ini dapat menyebabkan masalah keuangan di masa depan ketika mereka pensiun atau menghadapi peristiwa tak terduga.

Pajak (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)
Pajak (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)

Kaitannya dengan kontribusi pajak.

Sistem ini (single salary) dapat membantu meningkatkan pendapatan pajak negara jika dikelola dengan bijaksana, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan dan keadilan bagi ASN.

Sistem gaji tunggal dapat memberikan pemerintah lebih banyak kendali atas pengeluaran dan penghasilan ASN. Ini berarti pemerintah dapat mempertimbangkan penyesuaian tarif pajak yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan pajak yang masuk ke kas negara.

Ya, semoga tidak diimbangi dengan beban tarif pajak yang naik. Sebab, implikasinya jelas ke arah tersebut.

Dengan kendali yang lebih baik atas anggaran dan pengeluaran ASN, pemerintah dapat menjaga keberlanjutan fiskal negara. Ini penting untuk memastikan bahwa negara memiliki sumber daya yang cukup untuk membiayai program-program pelayanan publik yang vital dalam penyelanggaraan oleh ASN.

Namun, pemerintah perlu berhati-hati agar tidak mengabaikan ketidakpuasan ASN terkait dengan ketidaksetaraan gaji. Ketidakpuasan ini bisa berpotensi menjadi masalah sosial dan politik yang dapat mempengaruhi stabilitas negara.

Maka perlu dipikirkan matang-matang kebijakan tersebut, alur proses penyelesaian masalah bilamana timbul permasalahan, dan sistem yang akan menjalankan kebijakan tersebut perlu disiapkan dengan sebaik mungkin, mengingat jumlah ASN Indonesia sangat banyak.

ASN (Aparatur Sipil Negara) memiliki potensi untuk menjadi daya tarik sebagai pekerjaan impian bagi generasi milenial.

ASN (Foto dari kompas.com/Firman Taufiqurrahman)
ASN (Foto dari kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Seperti saat ini, saya bercita-cita jadi PNS.

Ada beberapa pertimbangan terkait potensi ASN menjadi pekerjaan impian bagi generasi milenial dengan karakteristik seperti berpikir kritis, kreatif, berpengetahuan teknologi, dan cakap teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun