Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menakar Urgensi Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Bagus untuk Siapa?

1 Maret 2023   00:15 Diperbarui: 1 Maret 2023   14:28 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan korbankan kecerian siswa saat belajar dengan penerapan masuk sekolah jam 5 pagi (foto milik pixabay.com)

Jam masuk sekolah pada pukul 5 pagi mungkin tidak relevan bagi siswa, karena waktu tersebut masih terlalu pagi dan bisa mengganggu pola tidur siswa. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan siswa merasa lelah dan kurang konsentrasi saat belajar di sekolah.

Selain itu, kebutuhan tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan siswa dan perkembangan otaknya. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan penurunan daya ingat. 

Oleh karena itu, sebaiknya jam masuk sekolah disesuaikan dengan waktu yang masuk akal dan memberi cukup waktu bagi siswa untuk istirahat dan mempersiapkan diri sebelum memulai aktivitas di sekolah.

Jika siswa harus masuk sekolah pada jam 5 pagi, maka hal tersebut dapat mengganggu pola tidur siswa dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

  1. Kelelahan: Siswa yang tidak tidur cukup akan mudah merasa lelah dan lesu, sehingga kesulitan berkonsentrasi dan belajar dengan baik di sekolah.

  2. Stres: Kebutuhan tidur yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan stres pada siswa, terutama jika harus bangun pagi-pagi buta untuk masuk sekolah.

  3. Gangguan kesehatan mental: Kurang tidur dapat menyebabkan siswa mudah tersinggung, sulit mengontrol emosi, dan cenderung lebih sensitif terhadap stres.

  4. Masalah kesehatan fisik: Kurang tidur dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat siswa lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Oleh karena itu, jam masuk sekolah yang terlalu pagi dapat berdampak buruk pada kesehatan siswa dan mengganggu kinerja belajar mereka. Idealnya, siswa harus memiliki waktu istirahat yang cukup dan memasuki lingkungan sekolah yang kondusif untuk belajar dengan baik.

Kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi dapat menimbulkan berbagai masalah bagi siswa, orangtua, guru, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh masalah yang dapat timbul:

  1. Siswa:
  • Kurangnya waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan siswa mengalami kelelahan, kurang konsentrasi, dan kesulitan memahami pelajaran di sekolah.
  • Siswa dapat mengalami masalah kesehatan, seperti sakit kepala, migrain, dan penurunan daya tahan tubuh karena kurangnya waktu tidur yang cukup.
  • Siswa mungkin akan kehilangan waktu untuk melakukan aktivitas ekstrakurikuler atau bersosialisasi dengan teman sebaya, sehingga mempengaruhi keseimbangan kehidupan sosial dan akademik mereka.
  1. Orangtua:
  • Orangtua mungkin kesulitan membangunkan anak mereka pada waktu yang sangat pagi, terutama jika mereka memiliki pekerjaan atau kewajiban lain pada pagi hari.
  • Orangtua mungkin khawatir dengan kesehatan anak mereka, terutama jika anak mereka kekurangan waktu tidur yang cukup.
  • Orangtua mungkin harus menyesuaikan jadwal harian mereka untuk mengantarkan dan menjemput anak mereka dari sekolah pada jam yang tidak biasa.
  1. Guru:
  • Guru mungkin harus mempersiapkan diri lebih awal untuk memulai pelajaran pada jam yang sangat pagi, sehingga mengurangi waktu istirahat mereka sendiri.
  • Guru mungkin harus menyesuaikan metode pengajaran mereka agar dapat mempertahankan perhatian siswa yang kurang konsentrasi karena kelelahan atau kurang tidur.
  • Guru mungkin juga perlu memberikan tugas dan pekerjaan rumah yang lebih ringan agar siswa tidak terlalu terbebani dengan kurang tidur.
  1. Masyarakat:
  • Kebijakan masuk sekolah pada jam yang sangat pagi dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama jika orangtua harus berangkat lebih awal untuk mengantarkan anak mereka ke sekolah.
  • Masyarakat dapat mengalami penurunan produktivitas kerja akibat kurang tidur dan kurangnya waktu istirahat yang cukup.
  • Masyarakat juga dapat mengalami peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas akibat lelah saat berkendara ke tempat kerja atau ke sekolah pada jam yang sangat pagi.

Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum mengambil kebijakan masuk sekolah pada jam yang sangat pagi, mengingat dampaknya yang dapat melibatkan banyak pihak.

Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi seringkali diimplementasikan di negara-negara yang memiliki sistem pendidikan yang sangat kompetitif, seperti Jepang dan Korea Selatan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan siswa waktu yang lebih banyak untuk belajar dan mempersiapkan diri sebelum ujian, terutama ujian masuk perguruan tinggi yang sangat kompetitif. 

Namun, kebijakan ini menuai banyak kontroversi dan kritik, karena dianggap dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental siswa.

Beberapa ahli kesehatan mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi pada kesehatan siswa, seperti gangguan tidur, kelelahan, penurunan konsentrasi, dan produktivitas belajar yang menurun. 

Selain itu, kebijakan ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan kehidupan siswa, karena siswa akan lebih sedikit waktu untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman.

Terdapat beberapa sekolah di dunia yang menerapkan jam masuk sekolah pada pukul 5 pagi, terutama di negara-negara dengan jadwal kerja dan transportasi yang sangat padat seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Namun, meskipun ada beberapa manfaat yang terkait dengan kebijakan ini, juga terdapat beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan.

Beberapa manfaat yang diklaim dari kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi antara lain:

  1. Lebih banyak waktu untuk belajar dan meningkatkan produktivitas siswa.

  2. Siswa dapat memiliki waktu untuk melakukan aktivitas ekstrakurikuler dan waktu luang di sore hari.

  3. Siswa dapat beradaptasi dengan jam kerja yang lebih awal yang kemungkinan akan dihadapi di masa depan.

Namun, beberapa dampak negatif dari kebijakan ini juga harus diperhatikan, antara lain:

  1. Kekurangan tidur pada siswa, yang dapat memengaruhi kesehatan mereka dan berdampak pada kinerja akademik.

  2. Siswa mungkin kesulitan berkonsentrasi dan memahami pelajaran jika mereka tidak mendapat cukup istirahat.

  3. Kebijakan ini dapat mengganggu jadwal orang tua yang harus membawa dan menjemput anak-anak mereka ke sekolah, serta menambah biaya transportasi bagi mereka yang harus menggunakan transportasi umum.

  4. Kebijakan ini dapat mengurangi waktu tidur siswa dan mendorong perilaku tidur siang di kelas, yang dapat mengganggu pembelajaran dan mengurangi produktivitas kelas.

Dalam hal ini, kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi memiliki pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Perlu dicari solusi yang paling sesuai untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tanpa mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan siswa, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan.

Di Jepang terdapat beberapa sekolah yang menerapkan kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi, terutama di sekolah menengah atas (SMA) yang mempersiapkan siswa untuk ujian masuk perguruan tinggi yang sangat kompetitif. Salah satu contohnya adalah Sekolah Tinggi Saijo di kota Okayama, Jepang.

Sekolah ini menerapkan kebijakan masuk sekolah pada pukul 5 pagi sebagai bagian dari program persiapan ujian masuk perguruan tinggi yang ketat. Selain Sekolah Tinggi Saijo, terdapat juga beberapa SMA lain di Jepang yang menerapkan kebijakan serupa, seperti Sekolah Tinggi Tachibana di kota Kyoto dan Sekolah Tinggi Hotoku Gakuen di kota Kobe. 

Namun demikian, tidak semua SMA di Jepang menerapkan kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi, dan ada juga beberapa SMA yang memiliki waktu masuk sekolah yang lebih lambat. 

Sekolah Tinggi Tachibana di kota Kyoto dan Sekolah Tinggi Hotoku Gakuen di kota Kobe, Jepang, menerapkan kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi sebagai bagian dari program persiapan ujian masuk perguruan tinggi yang sangat kompetitif di Jepang. 

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberi siswa lebih banyak waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri sebelum ujian. Namun, kebijakan ini juga menuai kontroversi karena dianggap mengganggu kesehatan siswa.

Untuk mengatasi masalah ini, sekolah-sekolah tersebut juga menawarkan program tidur siang untuk siswa, serta program bimbingan dan konseling untuk membantu siswa mengatasi stres dan kelelahan akibat jadwal belajar yang padat. 

Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akademik siswa, namun beberapa ahli kesehatan mengkhawatirkan dampak negatif jangka panjang dari kebijakan masuk sekolah yang terlalu awal ini pada kesehatan siswa dan pola tidur mereka.

Jika kita ingin menolak kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Mengumpulkan dukungan dari orang tua, guru, siswa, dan masyarakat di sekitar sekolah. Semakin banyak orang yang mendukung penolakan kebijakan tersebut, semakin besar kemungkinan perubahan yang terjadi.

  2. Menulis surat kepada kepala sekolah atau pihak yang bertanggung jawab untuk meminta penjelasan tentang kebijakan tersebut dan menunjukkan ketidaksetujuan kita. Dalam surat tersebut, kita dapat menyebutkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada siswa dan memberikan saran alternatif solusi yang lebih baik.

  3. Mengadakan aksi protes seperti demonstrasi atau aksi unjuk rasa. Namun, sebelum melakukan tindakan ini, pastikan bahwa kita telah mematuhi semua aturan dan peraturan hukum yang berlaku (saya tidak menyarankan hal ini dilakukan, jika aksi damai dan mediasi bisa dilakukan).

  4. Berbicara secara langsung dengan pihak yang bertanggung jawab untuk membicarakan masalah ini dan mencari solusi yang terbaik untuk semua pihak yang terlibat.

Namun, perlu diingat bahwa sebelum melakukan tindakan untuk menolak kebijakan masuk sekolah pada jam 5 pagi, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dan dampak dari tindakan tersebut. Jangan lupa untuk mengajukan saran atau alternatif solusi yang lebih baik agar dapat mencapai kesepakatan bersama dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Bayu Samudra

**diolah dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun