Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum mengambil kebijakan masuk sekolah pada jam yang sangat pagi, mengingat dampaknya yang dapat melibatkan banyak pihak.
Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi seringkali diimplementasikan di negara-negara yang memiliki sistem pendidikan yang sangat kompetitif, seperti Jepang dan Korea Selatan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan siswa waktu yang lebih banyak untuk belajar dan mempersiapkan diri sebelum ujian, terutama ujian masuk perguruan tinggi yang sangat kompetitif.Â
Namun, kebijakan ini menuai banyak kontroversi dan kritik, karena dianggap dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental siswa.
Beberapa ahli kesehatan mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi pada kesehatan siswa, seperti gangguan tidur, kelelahan, penurunan konsentrasi, dan produktivitas belajar yang menurun.Â
Selain itu, kebijakan ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan kehidupan siswa, karena siswa akan lebih sedikit waktu untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman.
Terdapat beberapa sekolah di dunia yang menerapkan jam masuk sekolah pada pukul 5 pagi, terutama di negara-negara dengan jadwal kerja dan transportasi yang sangat padat seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Namun, meskipun ada beberapa manfaat yang terkait dengan kebijakan ini, juga terdapat beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Beberapa manfaat yang diklaim dari kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi antara lain:
Lebih banyak waktu untuk belajar dan meningkatkan produktivitas siswa.
Siswa dapat memiliki waktu untuk melakukan aktivitas ekstrakurikuler dan waktu luang di sore hari.
Siswa dapat beradaptasi dengan jam kerja yang lebih awal yang kemungkinan akan dihadapi di masa depan.
Namun, beberapa dampak negatif dari kebijakan ini juga harus diperhatikan, antara lain: