Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Guru Bukan Jalan Kaya Harta, Mengenang Guruku dan Gurumu

26 November 2021   22:44 Diperbarui: 27 November 2021   06:31 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, ambisi menjadi guru terlalu besar, sehingga kurva keseimbangan jauh dari titik ekuivalen, jumlah guru lebih besar ketimbang jumlah murid. Yang akhirnya, guru bukan lagi prioritas pilihan profesi mentereng di masa depan bagi kaum milenial. Terlalu banyak masalah dalam perguruan bangsa Indonesia.

Satu hal yang pantas diingat, menjadi guru bukanlah jalan membuatmu kaya harta. Sebab gaji guru (pns) masih belum mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dalam sebulan terakhir, terlebih lagi harga bahan pangan terus mendaki tanpa adanya peningkatan gaji seorang guru.

Seorang guru PAUD, mengajarkan hal dasar dalam kehidupan (dokpri)
Seorang guru PAUD, mengajarkan hal dasar dalam kehidupan (dokpri)

Lantas mengapa kamu (saya) masih bertahan menjadi seorang guru?

Berangkat dari sebuah pertanyaan yang diucapkan oleh John F. Kennedy pada salah satu buku bahan belajar Bahasa Indonesia SMA, jangan tanya apa yang diberikan negara kepadamu, tapi tanyalah apa yang yang kamu berikan kepada negara? 

Sebuah kalimat pertanyaan, pernyataan, bahkan prinsip dalam menjalankan kehidupan pada suatu negara yang menampar siapa pun untuk turut serta berkontribusi demi kemajuan bangsa secara bersama-sama, gotong royong membangun  bangsa.

Atas dasar itu, seharusnya seorang guru hari ini, bukan mereka yang mengejar harta atas tercapainya status menjadi seorang guru. Melainkan, sebuah pengabdian kepada bangsa dan negara. 

Hitung-hitung sebuah upaya balas budi kepada seluruh guru yang pernah mendidik kita sewaktu kecil dan bandel di masa lalu. Sebuah langkah penebusan dosa yang kita lakukan kepada guru kita di masa lalu.

Bilamana kita bersama memegang pola pemikiran yang sama, saya yakin, permasalahan guru hari ini, bukanlah masalah yang perlu mendapat repetisi tiap tahun dalam peringatan hari guru nasional. Tidak akan ada demo guru honorer harus diangkat jadi pns secepatnya, tidak ada cerita guru dibayar 6 bulan sekali, bahkan dibayar hanya 200 ribu per bulan.

Tak hanya pola pikir, menjadi seorang guru telah membuat posisi kita, individu menjadi kaya, kaya atas ilmu dan kaya atas amal. Kok bisa?

Seorang guru PAUD, mengajarkan hal dasar dalam kehidupan (dokpri)
Seorang guru PAUD, mengajarkan hal dasar dalam kehidupan (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun