Dalam upaya meraih Lailatul Qadar, semua muslim berlomba-lomba dalam hal kebaikan, ini pun dilakukan sedari awal masuk Ramadan, tak lain tak bukan mengharapkan karunia malam Lailatul Qadar.
Sebagai penutup bulan Ramadan. Setiap muslim diwajibkan membayarkan zakat. Pada lagu ini, ditegaskan batas akhir atau deadline pembayaran zakat, yakni sebelum khotib berkhotbah. Zakat ini dilakukan agar dapat menyucikan amal ibadah yang selama ini telah dijalankan. Pelengkap rukun Islam.
Lebaran telah tiba
Kemenangan diraih
Minal aidin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Minal aidin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Nah, pada akhir lagu menggambarkan suasana lebaran. Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan atas segala ujian hawa nafsu dan duniawi. Akhir perjalanan bulan Ramadan.Â
Lebaran sangat identik dengan kegiatan saling memaafkan, memohon maaf dari seluruh anggota keluarga, tetangga, teman, sahabat, hingga kenalan. Permohonan maaf yang tulus dari hati, lahir batin. Tiap orang harus memberikan maaf atas permohonan maaf tersebut, baik disengaja maupun tidak disengaja.Â
Hal ini menunjukkan bahwa manusia harus saling memaafkan. Ingat, diri kita ini masih bergelimang dosa. Tuhan semesta alam dengan senang hati memaafkan kesalahan kita, sebab Dia, Maha Pemaaf.
Nah, itulah sedikit pesan moral yang terkandung dalam sebuah lagu dangdut religi karya generasi muda masa kini. Kamu dapat mendengarkan lagu tersebut pada lampiran berikut.
Semoga kita bersama dapat menjalankan ibadah bulan Ramadan dengan perasaan penuh keikhlasan agar mendapatkan karunia, berkah, dan rahmat dari Allah SWT.Â
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H