Mendengarkan lagu bukan hanya sekadar mendengar saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Melainkan menyimak apa yang dilagukan, apa makna dari setiap lirik lagu yang dinyanyikan, adakah pesan moral tiap lirik lagu yang dilantunkan dengan indah itu. Inilah yang dinamakan menikmati lagu, sebab menikmati sama halnya dengan mempelajari lagu tersebut.
Orang bakal mendengarkan lagu ketika memang butuh atau memang suatu aktivitas keseharian. Butuh karena sebuah lagu mencerminkan keadaannya saat ini. Butuh karena sedang tidak ada yang menemani. Butuh karena mengisi waktu luang. Butuh karena suka nyanyi. Dan kebutuhan lainnya tentang lagu.
Menginjakkan kaki di bulan Ramadan, tentu bakal mengubah selera lagu yang biasanya dimainkan, didengarkan, bahkan turut menyanyikan. Hal ini dikarenakan temanya lain. Ramadan identik dengan aktivitas religi. Kegiatan mendekatkan diri kepada Tuhan semesta alam. Begitupun lagu, haruslah lagu religi.
Saya akui betul, tiap orang memiliki selera yang berbeda. Tak hanya makanan dan minuman, sebuah lagu pun sama. Lagu A kesukaan Si B, lagu B kesukaan Si A. Lagu A dan B kesukaan Si C. Maka dari itu, setiap lagu memiliki fans-nya masing-masing.
Pada Ramadan ini bahkan Ramadan tahun depan, lagu-lagu religi sangatlah dicari. Sebab sebagai sarana mendekat diri pada Tuhan semesta alam, baik sebuah lagu shalawatan, religi populer, bahkan qasidahan. Singkatnya, semua orang mendengarkan lagu bertema Ramadan.
Lagu bertema atau bertopik Ramadan tak hanya didominasi oleh lagu itu-itu saja, lagu dari generasi klasik, lagu kuno. Lagu Ramadan versi sekarang, saat ini, pun banyak di pasaran. Artinya imbang. Hal ini dikarenakan produksi permusikan Indonesia terus meningkat. Walaupun, sangat disayangkan banyak lagu-lagu yang tidak mendidik berseliweran di telinga.
Oke, saya lanjutkan. Kita di sini mencoba belajar bersama dari sebuah lagu bertema Ramadan. Lagu Ramadan versi masa kini. Kenapa? Agar memberikan warna bahwa lagu Ramadan tidak hanya lagu-lagu lawas, oleh para penyanyi-penyanyi legendaris.Â
Meski tergolong lagu Ramadan versi masa kini, bila kita amati pada setiap untaian lirik tiap lagu, tak kalah jauh dengan lagu-lagu lawas yang sering kita lantunkan itu.Â
Sebuah lagu bertema Ramadan yang rilis pada tahun lalu, 2020. Menariknya, lagu ini mendapat sambutan hangat dari semua kalangan masyarakat. Hal itu disebabkan oleh pembawaan musik yang berbeda dengan musik religi lainnya. Ketika musik religi identik dengan lantunan lirik-lirik lagu yang mendayu-dayu, dinyanyikan oleh satu atau dua orang, dan penuh nuansa renungan (sedih-sedih gimana gitu). Sangat berbanding terbalik dengan lagu Ramadan Berkah.
Lagu ini dihadirkan oleh 3D Entertainment melalui channel youtube yang tantang perdana pada 9 April 2020. Selama lagu ini tayang hingga artikel ini dipublikasi, lagu Ramadan Berkah yang dilengkapi dengan video klip, telah ditonton dan didengarkan oleh lebih dari 2,7 juta penonton. Para penyanyinya adalah para pemenang di suatu ajang kompetisi tarik suara.
Perlu kita ketahui, lagu ini sangat berbeda dari beberapa segi ketimbang lagu dengan topik yang sama. Religi. Lagu ini lebih energik, pembawaan yang bersemangat dan penuh kebahagiaan memberi warna tersendiri dari awal hingga akhir lagu. Tak hanya itu, lagu ini dibawakan dengan musik dangdut. Mungkin itulah yang dinamakan dangdut religi, bukan lagi dangdut koplo. Pun dinyanyikan secara bergantian dan keroyokan. Semakin asyik dan unik.
Istimewanya, lagu ini memberikan pelajaran bagi kita semua saat Ramadan. Artinya lirik lagu Ramadan Berkah mengandung berbagai pesan moral yang dapat kita terapkan pada kehidupan sehari-hari.
Bulan yang dinanti-nantikan telah tiba
Izinkan ku untuk beritakan
Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah
Syukur kita bisa menyambutnya
Sangatlah beruntung bagi kita yang dapat merasakan kembali nuansa Ramadan. Kita harus menyambut kedatangannya dengan penuh semangat, sebab banyak amalan ibadah yang dapat kita kerjakan sebagai saku hidup di akhirat kelak.
Kedatangan bulan Ramadan ini, bahkan sangat dianjurkan untuk disampaikan kepada semua muslim. Hal ini tak lain, untuk saling mengingatkan dalam kebaikan beribadah bersama. Salah satu hadist pun meriwayatkan, siapa-siapa yang senang menyambut Ramadan, baginya mendapatkan suatu kebahagiaan.
Satu bulan kita berpuasa
Dimana sekali dalam setahun
Dari itu buat umat muslim semua
Mamfaatkan sebaik baiknya
Bait lirik lagu ini, memberikan pengetahuan bahwa pelaksanaan ibadah Ramadan, salah satunya berpuasa dikerjakan selama satu bulan, tiga puluh hari. Bulan ini hanya sekali selama satu tahun, maka manfaatkan betul untuk beribadah agar mendapat berkah dari Tuhan semesta alam.
Sahur
Ayo bangun sahur
Tahan lapar tahan nafsu tahan haus
Sempurkan sholat lima waktu
Berbuka
Mari buka puasa
Buka puasa dengan secukupnya
Tuk kekhusyukan ibadah tarawih
Lantunan lagu pada bagian ini, memberikan ketentuan tentang menjalankan ibadah puasa, yakni melaksanakan sahur dan berbuka puasa. Puasa yang dimaksud adalah menahan lapar, haus, dan nafsu. Selain itu, berpesan untuk menyempurnakan salat lima waktu. Salat diawal waktu. Tidak boleh menunda-nunda pelaksanaan salat, bila tidak ada halangan.
Ketika berbuka puasa, kita dianjurkan berbuka dengan secukupnya. Tidak berlebihan bahkan kekenyangan. Tidak berlebihan dalam arti menyiapkan beragam menu masakan, apalagi hingga tidak termakan, makanan jadi tersia-siakan.
Berbuka dengan secukupnya. Porsi makan yang cukup, sedang, tidak lebih. Hal ini dilakukan agar tidak kekenyangan, mengantuk, dan enggan melakukan hal lain. Padahal, pasca maghrib kita masih menjalankan ibadah salat isya dan tarawih. Jika makan kekenyangan, salat tidak khusyu, karena perut terlalu besar hingga sulit bersujud.
Malam yang dinantikan para umat
Itulah malam lailatul Qadar
Zakat Fitrah sebelum tiba khotbah
Sebagai penyuci amal ibadah
Penutupan Ramadan, semua orang menantikan malam seribu bulan, malam Lailatul Qadar. Sebelum itu, ada malam Nuzulul Quran. Malam dimana Alquran diturunkan untuk menjadi pedoman hidup hingga saat ini.
Dalam upaya meraih Lailatul Qadar, semua muslim berlomba-lomba dalam hal kebaikan, ini pun dilakukan sedari awal masuk Ramadan, tak lain tak bukan mengharapkan karunia malam Lailatul Qadar.
Sebagai penutup bulan Ramadan. Setiap muslim diwajibkan membayarkan zakat. Pada lagu ini, ditegaskan batas akhir atau deadline pembayaran zakat, yakni sebelum khotib berkhotbah. Zakat ini dilakukan agar dapat menyucikan amal ibadah yang selama ini telah dijalankan. Pelengkap rukun Islam.
Lebaran telah tiba
Kemenangan diraih
Minal aidin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Minal aidin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Nah, pada akhir lagu menggambarkan suasana lebaran. Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan atas segala ujian hawa nafsu dan duniawi. Akhir perjalanan bulan Ramadan.Â
Lebaran sangat identik dengan kegiatan saling memaafkan, memohon maaf dari seluruh anggota keluarga, tetangga, teman, sahabat, hingga kenalan. Permohonan maaf yang tulus dari hati, lahir batin. Tiap orang harus memberikan maaf atas permohonan maaf tersebut, baik disengaja maupun tidak disengaja.Â
Hal ini menunjukkan bahwa manusia harus saling memaafkan. Ingat, diri kita ini masih bergelimang dosa. Tuhan semesta alam dengan senang hati memaafkan kesalahan kita, sebab Dia, Maha Pemaaf.
Nah, itulah sedikit pesan moral yang terkandung dalam sebuah lagu dangdut religi karya generasi muda masa kini. Kamu dapat mendengarkan lagu tersebut pada lampiran berikut.
Semoga kita bersama dapat menjalankan ibadah bulan Ramadan dengan perasaan penuh keikhlasan agar mendapatkan karunia, berkah, dan rahmat dari Allah SWT.Â
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H