Waktu tunggu masuk PTN datang tahun depan. Sedangkan, kita tetap harus menjalani kehidupan. Bukan malah tidur-tiduran, rebahan, nonton tv, nongkrong, ngamen di lampu merah, dan hal yang tidak berfaedah lainnya.
Selama satu tahun itu, waktu panjang itu kita gunakan untuk melakukan kegiatan yang produktif. Kegiatan yang menghasilkan. Entah kegiatan menghasilkan rupiah, ide-ide, dan hal lain. Artinya, selama masa tunggu, menunggu pendaftaran mahasiswa baru tahun depan, kita gunakan untuk mengeksplorasi kemampuan diri kita.Â
Pertama, melanjutkan hobi yang terbengkalai.Â
Sibuknya persiapan menghadapi ujian kelulusan, membuat waktu kita semakin cepat. Hobi yang kita tekuni kadang tak lagi disentuh. Sebab harus tetap giat belajar. Memaksimalkan potensi diri untuk lulus segala macam tes pendidikan tinggi.
Ketika kita gagal, seperti hal di atas. Gagal hingga lima kali. Harapan satu-satunya menunggu tahun depan. Daripada waktu satu tahun ini selama menuju tahun depan, gak ada kegiatan apapun. Mending disalurkan pada hobi yang sempat mandek. Memfokuskan pada hobi.
Misal, kita hobi menulis. Bolehlah kita publish tulisan kita di berbagai media daring. Salah satunya, Kompasiana. Dengan begitu, kita bakal tetap produktif. Menghasilkan banyak karya selama menunggu pergantian tahun. Nilai tambah lainnya, kita sedikit dikenal banyak orang dari berbagai penjuru negeri.
Selain menghasilkan banyak karya, kita pun secara tidak langsung mengolah kemampuan otak dalam menyusun berbagai macam kata guna menciptakan kalimat yang apik dibaca, mudah dipahami. Intinya, melatih keterampilan menulis.
Kedua, mengisi waktu tunggu dengan bekerja part time.
Kenapa harus bekerja? Ingat, kita udah gede. Sudah sepantasnya menjajal memasuki dunia kerja. Supaya tidak kaget dengan kerasnya kehidupan kerja. Dimarahi atasan, dikejar deadline, tekanan dari perusahaan, dan relasi teman yang kurang bersahabat.Â
Dengan kita bekerja, kita dapat menguatkan mental. Menguatkan pikiran untuk berpikir lebih tenang dalam menghadapi masalah. Menguatkan hati agar tak mudah tersinggung dan tersulut amarah.Â