Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Gagal Masuk PTN dan Ogah Daftar PTS, Mending Isi Waktu Tunggu dengan Kegiatan Produktif

25 Maret 2021   00:05 Diperbarui: 6 Januari 2022   21:32 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal, kita kerja menjadi pramusaji atau pramuniaga. Kedua contoh ini, tidak membutuhkan waktu yang sangat lama dalam bekerja. Sebab menggunakan sistem kerja shift. Selain kita dapat upah dari bekerja, kita pun dapat pengalaman kerja yang luar biasa menyenangkan.

Mengapa harus kerja part time? Agar daya tahan tetap terjaga. Apalagi kita kan masih anak muda. Suka kelayapan. Jadi, tetap lima puluh banding lima puluh. Lima puluh persen untuk kerja, lima puluh persen untuk merawat diri (istriahat, rekreasi, dan rebahan). Tapi, jika kamu bisa kerja full time, mengapa tidak? Lakukan saja.

Ketiga, mencoba bisnis kecil-kecilan.

Berdagang adalah hal lumrah bagi kita semua yang mencari penghasilan. Entah dagang sayur-mayur, dagang buah-buahan, dagang daging sapi, dagang voucher, dagang makanan ringan, dagang nasi pecel, dan lainnya. Intinya, buka bisnis. Bisnis kecil-kecilan.

Membangun bisnis bagi kita, anak lulusan SLTA, tidaklah harus menggunakan bisnis berkala besar. Cukup dengan modal seratus ribu atau dibawah satu juta rupiah. Dari mana dapat uang? Ya, minta dululah pada orangtua. Lebih-lebih, kamu punya tabungan sewaktu sekolah. Itu bisa dibuat modal.

Misal usaha cilok rumahan. Gak perlu gerobak. Tapi sebelumnya, harus melihat lingkungan. Riset pasar dulu. Adakah anak-anak tetangga? Apakah para tetangga suka cilok? 

Jika iya, lanjutkan usaha cilok rumahan. Nah, ini cocok jualan di komplek perumahan. Biaya pembuatan cilok sangatlah rendah. Dan semua orang pasti suka cilok. Intinya memanfaatkan peluang.

Bila tidak mau terjun di bisnis makanan, pindah ke bisnis jasa atau penjualan. Misal, di kompleks perumahan kita gak ada loket pembayaran listrik, internet, ataupun layanan pemerintah (kartu jaminan kesehatan). Nah, kita dirikan aja loket pembayaran tersebut.

Selama kita menunggu tahun pendaftaran mahasiswa baru, kita sudah dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Paling tidak buat mencukupi kebutuhan keluarga dan usaha menabung untuk biaya pendidikan kelak.

***

Nah itulah beberapa pemanfaatan waktu tunggu masuk PTN di tahun mendatang. Daripada waktu itu hangus terbuang sia-sia, mending diberdayakan dengan melakukan kegiatan yang produktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun