Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Empat Kali Gagal Masuk PTN Idaman dan Tiga Kali Ditolak Sekolah Kedinasan

19 Maret 2021   22:45 Diperbarui: 20 Maret 2021   06:54 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto keberhasilan mengalahkan kegagalan yang menghantui (foto dari pexeles/Victor Freitas)

Mengapa saya masih mengejar kegagalan tersebut? Mengapa saya masih mau-maunya daftar sekolah kedinasan, meski ujungnya gagal?

Alasan saya sangat sederhana, yaitu saya tidak mau menyerah. Mungkin kemampuan saya di bawah rata-rata, tapi semangat pantang mundur, pantang menyerah, berkobar begitu panas. Akhirnya daftar terus.

Banyak teman SMA saya yang mengatakan hal itu buang-buang waktu, biaya, dan tenaga. Kalau udah ditolak sekali, sudah jangan masuk di tempat yang sama. 

Tapi, saya bukanlah dia yang punya pemikiran begitu. Saya sudah pertimbangan, jika saya mengganti pilihan sekolah kedinasan di tahun kedua, otomatis, kegiatan belajar selama satu tahun sirna begitu saja, karena jelas beda teori memecahkan soal seleksi. 

Apalagi beragamnya persyaratan yang berbeda tiap sekolah kedinasan, bikin tambah ruwet. Akhirnya, tetap pilih sekolah kedinasan yang sama hingga tiga kali, meski selalu gagal.

Foto keberhasilan mengalahkan kegagalan yang menghantui (foto dari pexeles/Victor Freitas)
Foto keberhasilan mengalahkan kegagalan yang menghantui (foto dari pexeles/Victor Freitas)

Intinya, jangan sekali-kali menyerah pada keadaan dan kenyataan. Terus perjuangkan hingga kita tidak dapat memperjuangkan secara mutlak, entah akibat ketentuan yang menjegal langkah kita.

Apakah kita wajib membanting setir bila menemui kebuntuan tujuan (baca: kesuksesan)?

Saya dengan lantang mengatakan, iya. Banting setir itu perlu agar mencapai kesuksesan.

Impian berkuliah di kampus ternama harus pupus akibat sering ditolak. Mungkin nggak tau diri, nilai akademik ada angka tujuh, kepedean mendaftar di PTN terkenal. Jelas, ditolak mentah-mentah.

Harapan memiliki masa depan lebih cerah dengan berkuliah di sekolah kedinasan. Juga hancur berantakan akibat syarat mendaftar yang tak lagi terpenuhi karena melampaui batas usia mendaftar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun