Bila memang seorang anak memiliki kecerdasan yang luar biasa meski kurang mampu, walau ditempatkan di sekolah yang biasa-biasa, akan tetap menonjol dan keberuntungan akan menghampirinya. Misal ada beasiswa untuk bersekolah di sekolah yang lebih baik.
Keenam, orangtua ingin menyiapkan masa depan anak yang cerah.
Alasan utama yang tak kalah penting daripada alasan di atas adalah menyiapkan masa depan anak yang cerah, gemilang. Orangtua mana yang menginginkan anaknya keleleran di jalanan. Gak ada. Orangtua pasti menyiapkan kebutuhan masa depan anak yang baik. Hal ini bukan tergolong php, pemberi harapan palsu. Harapan orangtua itu tulus. Menjadikan putra-putrinya agar hidup lebih mapan.
Itulah alasan mengapa orang tua menentukan sekolah mana yang pantas bagi buah hatinya. Tindakan tersebut bukanlah sebuah upaya mengekang kebebasan anak untuk memilih sekolah yang disukai, sebab belum tentu pilihan anak baik bagi diri anak.Â
Kadang anak hanya ikut-ikutan bersekolah di sekolah lain, mengikuti teman-temannya. Padahal sekolah tersebut tidak baik bagi tumbuh kembang anak. Ini akan berdampak kepada tumbuh kembang anak di masa mendatang.
Oleh karena itu, orangtua harus benar-benar menyiapkan perencanaan yang matang terhadap pemilihan sekolah bagi buah hatinya. Terutama pada usia kritis yakni usia dini. ketika anak memasuki pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.Â
Untuk sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, alangkah lebih baiknya didiskusikan bersama anak. Karena anaklah yang akan menjalankan kehidupan sekolah. Anak yang bakal menanggung segala tugas dan beban sekolah.Â
Jadi, berikanlah sedikit kebebasan anak untuk menentukan sendiri sekolah mana yang cocok bagi dirinya (perihal sekolah tinggi atas dan perguruan tinggi). Namun tetap dalam pengawasan kita selaku orangtua. Artinya, tetap memberikan pertimbangan mengenai sisi positif dan negatif dari sekolah yang dipilih oleh anak.
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H