Pertama, orangtua menempatkan anak dalam lingkungan sekolah yang sesuai bakat dan minat anak.
Bakat dan minat anak telah diketahui terlihat sejak usia dini. Namun, kita selaku orang tua kadang tidak menyadari hal tersebut. Padahal apabila kita menyadari sedari awal, kita dapat langsung mengarahkan anak kepada bakat dan minat anak.
Misalnya waktu anak mengenyam pendidikan anak usia dini, dia sering menggambar, mencorat-coret buku gambar dengan warna-warna yang apik. Kejadian ini merupakan tanda-tanda munculnya bakat dan minat anak, karena itu kita harus menyadari tanda-tanda ini untuk bisa mengembangkan potensi dalam diri anak, sekaligus menguatkan bakat dan minat anak kepada kegiatan menggambar dan melukis.
Bila bila hal ini disadari, orang tua akan sangat gampang menentukan sekolah mana yang kiranya cocok bagi bakat dan minat anak. Dengan anak berada di lingkungan sekolah yang bersesuaian dengan bakat dan minat, maka anak akan mengeluarkan potensi yang dimiliki. Potensi inilah yang menentukan prestasi anak.
Kedua, orangtua berharap anak dapat menyerap ilmu pengetahuan yang lebih banyak.
Menempatkan anak di sekolah yang tepat, sesuai bakat minat anak akan mengantarkan anak untuk menyerap lebih banyak ilmu, terutama ilmu khusus yang diminati oleh anak. Hal ini diperlukan sebagai bentuk dukungan terhadap potensi yang dimiliki oleh anak. Artinya, ada upaya mengasah potensi dalam diri anak untuk dikeluarkan dalam bentuk hasil karya.
Ketika anak mampu menyerap segala pengetahuan dalam proses belajar mengajar di sekolah maka anak akan memiliki wawasan yang luas terhadap ilmu pengetahuan yang secara khusus merupakan potensi anak.
Selain itu, pemilihan sekolah yang tepat memberikan bekal yang bagus kepada tumbuh kembang anak. Sebagaimana yang telah saya katakan di atas, bahwa ada kriteria-kriteria yang berbeda pada setiap sekolah. Hal inilah yang mengakibatkan adanya sekolah unggul dan sekolah tidak unggul. Walaupun secara resmi, itu tidak ada yang namanya sekolah unggul dan sekolah tidak unggul. Semuanya sama rata. Tapi kualitas yang ditunjukkan di lapangan berbeda.
Itulah alasan yang mendasari orang tua untuk berperilaku pilih-pilih sekolah. Sebab kita ketahui bersama bahwa, lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang anak sekaligus perilaku anak. Anak yang baik-baik jika ditempatkan di lingkungan tidak baik, seperti lingkungan pecandu alkohol maka anak yang baik tersebut akan tertular. Begitupun sebaliknya, ketika anak pecandu alkohol, kita tempatkan di lingkungan taat ibadah maka dia akan menjauhi kebiasaan lamanya, karena lingkungannya adalah lingkungan ibadah.
Oleh karena itu, benar orang tua berebut memasukkan putra-putrinya kepada sekolah yang bagus kualitasnya. Walaupun kita tahu saat ini, bahwa tidak segampang dulu memasukkan putra-putri kita kepada sekolah tertentu. Sebab adanya sistem zonasi. Meskipun komposisi siswa pada sistem zonasi masih ada sedikit porsi untuk dapat menerima peserta didik dari luar jangkauan sekolah.
Ketiga, orangtua mencoba memberikan lingkungan yang cocok bagi psikologi anak.