Ketika mulai jenuh melihat trembesi, saatnya kita melirik pohon lurus menjulang tinggi. Pinus di Blitar. Hutan Pinus Gogoniti.
Pemandangan yang sangat asri, berbalut dengan seberkas suara koar-koar pemandu wisata yang menjelaskan beberapa hal penting dari Hutan Pinus Gogoniti. Pinus yang sejak lama ditanam di bumi Blitar. Kini telah tumbuh besar. Menyuplai kadar oksigen warga Blitar dan sebagian Jawa Timur.
Hutan Pinus Gogoniti sering dijadikan latar belakang foto prewedding. Batang pohon pinus layaknya angka satu, berdiri kokoh, membuat foto pasangan lebih epik. Seperti berfoto di tengah-tengah kayu yang berbaris.
Sebagai penutup perjalanan, kita harus singgah sejenak di situs-situs bersejarah. Benda peninggalan zaman dahulu. Zaman kerajaan. Supaya kita tidak lupa, bahwa sebelum kita ada di dunia saat ini, terdapat masyarakat terdahulu yang telah memijakkan kakinya di muka bumi. Mereka meninggalkan bangunan dan benda-benda bersejarah. Sekaligus ilmu yang senantiasa kita gunakan saat ini.
Pos kelima, tempat bersejarah di Jawa Timur.
Kita tidak boleh melupakan sejarah. Kita lahir dari rahim para leluhur. Yang berada jauh di kehidupan sebelum kita. Oleh karena itu, sudilah kita berjalan-jalan ke tempat bersejarah sebagai penutup penjelajahan.
Baiklah, kita mulai dari Mojokerto.
Candi Brahu
Salah satu candi di Jawa Timur yang sekaligus masuk ke dalam kawasan Situs Arkeolog Trowulan, yakni candi Brahu. Candi bercorak Budha yang dibangun sekitar abad ke-15 Masehi. Dengan panjang bangunan candi sekitar 22,5 meter, lebar 18 meter, dan tinggi 20 meter membuat penampilan candi Brahu semakin gagah.Â
Candi Jawi
Tak enak rasanya bila hanya menyambangi satu candi. Kita beranjak ke candi Jawi. Salah satu candi yang didirikan oleh Raja Kertanegara pada abad ke-13 Masehi. Ukuran bangunan candinya pun sama megah, sekitar panjang 14 meter, lebar 9 meter, dan tinggi 24,5 meter.Â