Sudah, jangan banyak bicara. Ini namanya penjelajahan. Kadang tempat yang kita tuju sudah dilewati. Jadi, jangan banyak mengeluh.
Pos ketiga, air terjun di Jawa Timur.
Pasca berpanas ria di segoro. Kini waktu yang pas buat menyusuri, bukan menyusui, alam pedalaman. Surga yang tersembunyi. Destinasi wisata yang ada di tengah-tengah hutan. Biasanya begitu. Masih dalam kadar kontaminasi rendah. Masih murni alam. Benar sekali, air terjun.
Membayangkan sejuknya udara pedalaman, hempasan angin air terjun, butiran tetes air terjun yang melayang-layang, dan kicauan burung yang bersaut-sautan. Indah dan tak terlupakan. Menenangkan dan menyenangkan.
Air Terjun Coban Sriti
Ya, kita sampai di Lumajang. Tempat kelahiran saya selaku pemandu wisata kalian. Tepatnya di Pronojiwo. Barat laut dari domisili saya. Coban Sriti.
Air terjun ini sangatlah mencil. Melosok sekali. Apalagi ditopang dengan jalur ke tujuan sangat sulit. Butuh tenaga ekstra. Sayang jika kita berhenti di tengah jalan. Sudah separuh perjalanan. Ayo lanjutkan.
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 120 meter. Memiliki dua aliran terjun sehingga kadang disebut air terjun kembar. Kesejukan udara di sini, jangan ditanya. Sejuk sekali.
Coban Sriti menjadi destinasi wisata baru di Lumajang. Namun masih belum optimal dikarenakan jalan mencapainya belum memadai. Sehingga hanya bagi para penjelajah berani yang sanggup tiba di surga tersembunyi tersebut. Sebagain dari penjelajah itu adalah kita bersama.
Lanjut, kita ke barat daya arah Probolinggo. Masih kuat ya, jalan dari sini. Mohon maaf, ini jasa traveling murah meriah. Gak perlu dalam-dalam merogoh kantong.
Air Terjun Mandakaripura