Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Klepon, Jajan Ndeso Kaya Manfaat dan Filosofi dalam Kehidupan

11 Februari 2021   12:15 Diperbarui: 13 Februari 2021   12:09 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pencucian ubi kuning (dokpri)

Klepon sebelum ditaburi dengan parutan kelapa menjadi gambaran pertama manusia. Kadang apa yang kita lihat dari seseorang dari luarnya, tata cara berperilaku, tutur kata, dan adab keseharian belum tentu sama dengan isi hatinya. Sebab, ada manusia yang baik di luar busuk di dalam. Hatinya jelek. Bukan karena terkena Hepatitis. Pola pikirnya yang rusak. 

Oleh karena itu, kita selayaknya harus berperilaku laku baik, begitupun hati kita. Baik. Jangan ada sedikit rasa kecurigaan, kesombongan, meremehkan, dan keburukan lainnya yang tertanam dalam pikiran kita. Jauhkan itu semua. 

Kedua, perilaku manusia yang kasar di luar dan manis atau lembut di dalam. Antara perilaku dan isi hati tak sama. Namun, baik.

Klepon yang sudah ditaburi parutan kelapa menjadi perumpamaan perilaku manusia berikutnya. Sering kita temui, ada seseorang yang berlaku kasar atau memiliki sikap kasar, kurang ramah, berwatak keras namun sebenarnya hatinya baik. Manis isi hatinya.

Artinya, manusia dengan model seperti ini hanya tampilan saja yang sengak. Sedangkan hati dan pikirannya sangatlah mulia. 

Sehingga, ibarat pepatah melihat casing manusia saja dapat ditebak tabiatnya, tidak efektif. Sebab, banyak model manusia seperti perumpamaan kedua ini. Oleh karena itu, kita boleh berlaku kasar, tapi tidak menganiaya atau melukai perasaan orang lain. Asal nurani dan pola pikir kita baik dan mulia. 

Jadi, kita (manusia) haruslah berlaku baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan alam. Begitupun dengan isi hati dan pikiran kita. Baik di dalam juga baik di luar.

Tuntas sudah pembahasan panjang ini. Kita dapat mengaplikasikan proses singkat pembuatan kudapan klepon tersebut. Kita pun juga dapat merasakan kelezatan dan khasiat dari penganan klepon. Bahkan, kita dapat memetik pelajaran hidup agar menjalani kehidupan jauh lebih baik, dengan menunjukkan tabiat luar dalam.

Referensi nutrisi satu, dua, tiga, empat, lima, enam, dan tujuh.

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun