Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Klepon, Jajan Ndeso Kaya Manfaat dan Filosofi dalam Kehidupan

11 Februari 2021   12:15 Diperbarui: 13 Februari 2021   12:09 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase klepon (ilustrasi pribadi)

Ingatkah kudapan jadul ini? Pasti gak asing bagi kita. Klepon. Eksistensinya pun masih dapat ditemukan di pasaran tradisional. Namun sangat terbatas. Sebab, jajanan ini hanya digemari oleh generasi tuwir. Sedangkan anak cucu mereka, sangat terbiasa akan sosis, roti bakar, es krim, dan roti daging sayur. Padahal, jajan desa mengandung nutrisi lengkap bagi tumbuh kembang anak. Klepon, salah satunya.

Perlu diketahui bahwa tulisan ini, tidak sedang membicarakan perihal klepon yang sempat viral beberapa bulan lalu. Ini murni penganan. Asli jajanan Nusantara. Tidak ada keterkaitan antara kritik pejabat publik maupun kudeta partai oposisi.

Klepon adalah kudapan yang terbuat dari ubi. Entah kamu ingin pakai ubi jalar, ubi madu (baca: ubi kuning), dan ubi putih. Semuanya sama. Dicampur pun boleh. Asal jangan dicampur cuka. Kita tidak sedang membuat tahu. Kita sedang membahas mengenai klepon, baik dari sisi pembuatan kudapan hingga makna yang terkandung dalam kudapan klepon bagi kehidupan manusia.

Baiklah, langsung saja.

Sebelum kita membuat penganan klepon, terlebih dahulu kita menyiapkan berbagai bahan dan peralatan. Bahan yang perlu dipersiapkan mulai dari ubi, parutan kelapa, gula merah, tepung tapioka, garam halus, dan sedikit air pandan. Cukup banyak ya. Tapi harus dominan ubi, sebab klepon ini bahan utamanya ubi.

Pertama, bersihkan ubi.

Siapkan ubi yang bakal dikupas. Hati-hati, jangan terburu-buru. Mengupas ubi butuh tenaga ekstra. Lapisan kulit ubi cukup tebal. Jadi, lebih dalam bila mengupasnya. Setelah dikupas bersih. Artinya gak ada kulit ubi yang tersisa dan bebas dari lubang kecil hitam disekitar permukaan ubi. Sebab, jika masih ada bulatan hitam bila matang bakal pahit. Jadi pastikan bersih. 

Ubi kuning atau ubi madu (dokpri)
Ubi kuning atau ubi madu (dokpri)
Proses pencucian ubi kuning (dokpri)
Proses pencucian ubi kuning (dokpri)
Kemudian, cuci ubi yang telah dikupas dengan air mengalir. Tapi bukan banjir. Boleh juga menggunakan genangan air yang banyak. Ambyer juga gak masalah. Bila sudah bersih dari getah ubi, kita potong menjadi beberapa bagian kecil. Terserah selera. Boleh presisi, boleh sembarang. Potonganya bebas, mau persegi, lingkaran, segitiga, bahkan jajar genjang diperbolehkan. Gak ada kewajiban apapun. Lalu cuci lagi. Biar benar-benar bersih dan bebas bakteri. Jangan pakai sabun. Ini ubi, bukan piring.

Kedua, kukus ubi.

Masuk tahap pengukusan. Kita masukkan potongan ubi ke dalam panci atau dandang untuk dikukus. Gunakan api sedang. Tunggu hingga 20 menitan. Kemudian, periksa ubinya, apakah sudah matang? Cirinya mulai rapuh, tapi bukan hati saya yang rapuh. Gembuk. Jika sudah, matikan kompor. Angkat ubi.

Ketiga, tumbuk atau haluskan ubi.

Ubi yang sudah masak dan siap dilumatkan/diuleg/ditumbuk (dokpri)
Ubi yang sudah masak dan siap dilumatkan/diuleg/ditumbuk (dokpri)

Tujuan pengukuran ubi adalah untuk ditumbuk. Biar gak keras-keras. Sekaligus menghilangkan kandungan air dalam tubuh ubi. Menghaluskan ubi dengan cara ditumbuk atau diuleg dengan cobek. 

Keempat, olah adonan.

Hasil ulegan ubi atau tumbukan ubi dimasukkan pada wadah besar. Tambahkan sedikit tepung kanji (tapioka), garam, dan sedikit air pandan. Kemudian, campurkan air pandan suji (pandan betawi, kata orang disini). Aduk hingga rata. Lebih baik dengan tangan. Soalnya ini padat dan memadat. Bukan cairan. Jadi gak butuh mixer. Ratakan semua campuran tersebut hingga kalis. 

Kenapa ada pandan suji? Hal ini diperlukan sebagai pewarna alami. Hijau pada adonan klepon. Jika menggunakan pewarna buatan, silakan gunakan dalam porsi sedikit. Terlalu banyak bakal mengubah cita rasa. Ketir. 

Kelima, buatlah bulatan ubi.

Setelah jadi adonan klepon. Kita sekarang membuat bulatan dari adonan tersebut. Tapi gak bulat sih. Agak lonjong. Oval. Seperti telur ayam. Bukan telur yang lain. 

Bulatan ubi / klepon setengah jadi belum direbus (dokpri)
Bulatan ubi / klepon setengah jadi belum direbus (dokpri)
Membuat bulatan ubi, tidak langsung dibentuk bulat. Soalnya gula merah yang disiapkan tadi, dimasukkan dalam bulatan ubi. Hal ini sama dengan cara buat onde-onde. Bukan ondel-ondel. Taruhlah secukupnya gula merah yang telah dipotong kecil-kecil. Motongnya gak ada aturan jelas. Sembarang saja.

Bulatan ubi yang sudah ditambahkan gula merah, harus berdiameter dua sampai tiga sentimeter saja. Lebih besar dari biji salak. 

Keenam, rebus bulatan ubi.

Selesai tahap pembuatan bulatan klepon. Kita langsung masuk pada proses selanjutnya. Merebus bulatan ubi. Kenapa harus direbus? Kan ubinya sudah masak? Tepung tapioka yang kita campurkan masih mentah. Tujuannya adalah tepung tapioka atau tepung kanji digunakan untuk merekatkan ubi. Bukan hanya cinta yang butuh direkatkan. Adonan klepon juga perlu perekat. Jadi, harus direbus. Bukan dikukus.

Rebuslah bulatan ubi hingga 10 menitan. Tiriskan. Setelah tidak ada tetesan air. Tuangkan ke wadah bersih lainnya. Biarkan dingin sendirinya. Pakai kipas angin diperbolehkan. 

Ketujuh, sajikan klepon.

Lanjut tahap penyajian. Pasca didinginkan, kini tiba waktunya klepon disajikan. Disantap. Dimakan. Dikunyah. Bukan ditelan.

Klepon siap disantap, sudah ditaburi parutan kelapa, kelapa muda juga lebih enak (dokpri)
Klepon siap disantap, sudah ditaburi parutan kelapa, kelapa muda juga lebih enak (dokpri)
Sebelum itu, ambil beberapa biji klepon. Taruhlah pada piring atau wadah lainnya. Kemudian, taburkan parutan kelapa. Sudah. Siap dihidangkan.

Oh ya, untuk parutan kelapa boleh kelapa muda ataupun kelapa yang tidak terlalu tua. Supaya ada rasa gurih dari parutan kelapa. Jika terlalu tua, bakal mengganjal di sela-sela gigi.

Cukup panjang ya alur pembuatannya. Tapi, perjuangan yang telah kita keluarkan bakal tergantikan, saat sudah merasakan kudapan klepon. Maknyus. Lumer di dalam mulut. Meledak-ledak gimana gitu. Menggoyang lidah ke kanan ke kiri. Manis, legit. Gurih. Nyaman di lambung, berkhasiat bagi tubuh.

Emang khasiatnya apa? Bukannya bikin kenyang? Haha. Kenyang melulu. Yuk kita selidiki manfaat klepon bagi kesehatan tubuh kita.

Klepon memiliki bahan bahu utama dan paling dominan adalah ubi. Maka jelas, kita bakal bahas kandungan nutrisi ubi sebagai bahan baku klepon. 

Kandungan vitamin A dalam ubi cukup tinggi, yakni sekitar 14,18 mg per 100 gram. Vitamin A tersebut dapat menurunkan risiko rabun atau kerusakan pada kornea mata. Inilah yang menyebabkan ubi dapat menjaga kesehatan mata.

Selain itu, ada satu hal lagi yang wajib diketahui bahwa ubi bebas lemak. Artinya tidak mengandung lemak. Melainkan kaya akan serat. Serat pada ubi ini sekitar tiga gram pada takaran yang sama setiap 100 gram. 

Mengonsumsi ubi juga baik bagi kita yang melakukan pola diet. Menurunkan berat badan tubuh. Sebab kandungan ubi dapat membakar lemak tubuh, menurunkan risiko obesitas, dan sangat bagus bagi organ vital seperti ginjal dan hati. 

Meningkatkan kinerja otak. Ubi memiliki anthocyanin yang dapat meningkatkan memori dan kerja otak. Jadi, kenangan bakal tetap awet dalam temporalis kita. Namun tidak disarankan bagi para mantan, sebab mereka butuh kecepatan move on, menghilang kenangan manis bersamanya. Selain itu, ada kandungan antioksidan yang dapat mencegah penyakit kanker.

Menurunkan kolesterol dan risiko diabetes. Hal ini dikarenakan ubi dapat membantu resistensi insulin dalam tubuh. Mengurangi kadar gula berlebih, mengurangi kolesterol jahat dalam darah. Sedangkan kandungan protein dalam ubi sebanyak 1,6 gram per 100 gram ubi.

Melindungi sistem pencernaan. Nutrisi yang bekerja pada upaya perlindungan sistem pencernaan adalah vitamin B dan C. Kedua vitamin tersebut dapat mencegah radang perut, peradangan pada lambung, kaya serat, mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit, dan memperlancar proses bab (baca: buang air besar).

Tak hanya kandungan nutrisi pada ubi, parutan kelapa dan gula merah. Untuk kelapa, bakal menyuplai 3,33 gram protein dan serat sebesar 9 gram per 100 gram kelapa. Sedangkan kelapa sendiri mengandung tinggi lemak, sekitar 33,49 gram per 100 gram. Namun penggunaan pada sajian klepon hanya butuh â…› butir kelapa saja. Jadi, masih amanlah lemaknya. Gak bakal bikin gemuk.

Gula merah mengandung indeks glikemik yang cukup rendah, yakni hanya 54. Artinya, gula merah yang dikonsumsi tidak terlalu berarti besar pada peningkatan kadar gula darah.

Jadi, aman ya klepon. Selain nikmat dimakan. Ternyata kaya manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Ayo dicoba di rumah ya!

Klepon siap disantap, sudah ditaburi parutan kelapa, kelapa muda juga lebih enak (dokpri)
Klepon siap disantap, sudah ditaburi parutan kelapa, kelapa muda juga lebih enak (dokpri)

Lantas apakah ada filosofi kudapan klepon bagi kehidupan masyarakat? Atau adakah pembelajaran yang perlu dipetik dari olahan ubi ini?

Oke. Singkat saja ya. Sudah tembus seribu lebih ini.

Klepon itu ibarat hati nurani manusia. Perumpamaan yang cukup aneh ya. Pasalnya hati manusia kan bentuknya ya begitulah. Sedangkan klepon ya bulat. 

Pertama, perilaku manusia yang baik di luar dan manis atau lembut di dalam. Antara perilaku dan isi hati sama. Baik.

Klepon sebelum ditaburi dengan parutan kelapa menjadi gambaran pertama manusia. Kadang apa yang kita lihat dari seseorang dari luarnya, tata cara berperilaku, tutur kata, dan adab keseharian belum tentu sama dengan isi hatinya. Sebab, ada manusia yang baik di luar busuk di dalam. Hatinya jelek. Bukan karena terkena Hepatitis. Pola pikirnya yang rusak. 

Oleh karena itu, kita selayaknya harus berperilaku laku baik, begitupun hati kita. Baik. Jangan ada sedikit rasa kecurigaan, kesombongan, meremehkan, dan keburukan lainnya yang tertanam dalam pikiran kita. Jauhkan itu semua. 

Kedua, perilaku manusia yang kasar di luar dan manis atau lembut di dalam. Antara perilaku dan isi hati tak sama. Namun, baik.

Klepon yang sudah ditaburi parutan kelapa menjadi perumpamaan perilaku manusia berikutnya. Sering kita temui, ada seseorang yang berlaku kasar atau memiliki sikap kasar, kurang ramah, berwatak keras namun sebenarnya hatinya baik. Manis isi hatinya.

Artinya, manusia dengan model seperti ini hanya tampilan saja yang sengak. Sedangkan hati dan pikirannya sangatlah mulia. 

Sehingga, ibarat pepatah melihat casing manusia saja dapat ditebak tabiatnya, tidak efektif. Sebab, banyak model manusia seperti perumpamaan kedua ini. Oleh karena itu, kita boleh berlaku kasar, tapi tidak menganiaya atau melukai perasaan orang lain. Asal nurani dan pola pikir kita baik dan mulia. 

Jadi, kita (manusia) haruslah berlaku baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan alam. Begitupun dengan isi hati dan pikiran kita. Baik di dalam juga baik di luar.

Tuntas sudah pembahasan panjang ini. Kita dapat mengaplikasikan proses singkat pembuatan kudapan klepon tersebut. Kita pun juga dapat merasakan kelezatan dan khasiat dari penganan klepon. Bahkan, kita dapat memetik pelajaran hidup agar menjalani kehidupan jauh lebih baik, dengan menunjukkan tabiat luar dalam.

Referensi nutrisi satu, dua, tiga, empat, lima, enam, dan tujuh.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun