Mohon tunggu...
Jazir Hamid
Jazir Hamid Mohon Tunggu... Tutor - PLAT AB I Pelaku Wisata

➡ Mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. [Soekarno]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menengok Peninggalan Budaya Islam di Merangin Jambi

10 Juni 2020   23:31 Diperbarui: 10 Juni 2020   23:32 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja sebenarnya jenis tinggalan budaya Islam yang terdapat di Kabupaten Merangin dan bagaimana posisi tinggalan tersebut dalam perjalanan budaya dan sejarah di Merangin. 

Pertanyaan inlah yang barangkali perlu kita carikan jawabnya untuk mengetahui karakteristik tinggalan yang ada.

Di desa Muara Madras, Kabupaten Merangin terdapat tinggalan arkeologi Islam berupa naskah-naskah kuna, rumah adat (rumah Kuna), dan Masjid yang  posisinya saling berdekatan.

Masjid Rajo Taing So

Masjid ini terdapat di dusun Kampung Tengah, Desa Muara Madras. Yang terletak di sebelah barat sungai Madras. Konon masjid ini pernah ditelan banjir dan hanya tersisa satu tiang (soko guru). Masjid itu sampai sekarang masih ada setelah mengalami beberapa kali renovasi. Tiang yang berada di masjid tersebut merupakan setengah bagian dari tiang yang sesungguhnya dari aslinya dengan ukuran tinggi 16 meter.

Setengah bagian dari tiang yang lain terdapat di Masjid baru yang berlokasi di desa yang sama. Diberi nama Majid Rajo Tiang So dimaknai Masjid Bertiang Satu atau Tunggal.

Beberapa unsur bangunan masjid yang masih asli berupa tiang soko guru atau tiang utama. Bagian lain yang masih asli adalah bedug mempunyai ukuran panjang 125 cm dengan diameter 47 cm.

Rumah panggung dari  Kayu Medang

Selain masjid, ada juga rumah adat yang dibangun di atas tanah seluas 8 x 6 meter yang terletak di pinggir jalan raya Kabupaten, berjarak sekitar 400 meter di sebelah barat sungai Madras.

Satu satunya rumah adat yang sampai sekarang masih tegak berdiri di dusun Kampung Tengah tersebut.

Rumah panggung yang terbuat dari  kayu medang ini tidak menggunakan paku atau engsel besi,, namun menggunakan teknik tumpu dan teknik sambung kiat. Disangga 9 tiang  berbentuk bulat yang disusun tiga deret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun