Aku begitu kaget setengah mati
Betapa tidak, kau tetiba datang
Mengunggah memori tempo hari
Ketika hatimu masih tak bercabang
Kau menulis kata manis lagi manja
"Aku ingin ketemu" katamu bercerita
Aku bisa apa selain berkata "iya"
Meski aku sedang ada agenda
Hari itu tiba, dimana janji akan ditepati
Kau seperti tidak biasa dimasa lalu
Kau duduk manis menunggu
Adalah kebiasaan sebelumnya kau benci
Aku menyapamu dengan lembut
Meski aku sedang kalut
Sedang kau seperti tiada beban sedikit
Meski salahmu seluas langit
Dengan semangat kau bercerita
Tentang kekasihmu mudah meradang
Detailnya seperti hakim sedang sidang
Bahkan dengan cucuran air mata
Aku memang mencintaimu kekasihku
Tapi aku punya rasa hormat atas diriku
Kali ini hapus saja air matamu sendiri
Sebab kita sudah lama sendiri-sendiri
Biarkan saja aku berdamai dengan diriku
Membiarkanmu pergi dimasa lalu
Adalah caraku mencintaimu pada sebenarnya cinta
Jangan usik aku lagi dengan kata "kita"
Tegaklah kepada langit
Hadapi hidupmu dengan sengit
Sebab setelah duka
Akan ada bahagia
Belajarlah dari kisahku
Yang pernah berharap besar padamu
Kau campakan tanpa ampun
Tapi mampu bangkit dan menatap harapan
Bersedih itu tidak apa-apa
Sebab dunia tak selalu bahagia
Tapi berbahagia jangan seperti kerasukan
Sebab yang hidup, kamu tak sendirian
Yang salah ketika hanya tau menyalahkan
Tanpa tahu menguatkan dengan harapan
Yang salah juga ketika memaksakan
Tanpa tahu sekeliling keadaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H