Sedangkan untuk NA, diungtungkan dengan hasil survei dimana bupati bergelar professor tersebut menempati urutan pertama dari seluruh kandidat yang mencuat di Pilgub Sulsel. Berdasarkan data yang dirilis oleh Poltracking pada Juni lalu, elektabilitas NA berada pada angka 17,40 persen, IYL 14,69 persen, NH 13,27 persen, dan AAN 11,21 persen.
Hal ini pun bisa jadi akan dijadikan senjata ampuh bagi NA untuk bebas melakukan lobi politik ditingkat elit partai. Pasalnya, hal tersebut merupakan bukti konkrit jika dirinya secara umum diterima oleh masyarakat Sulsel, dan juga merupakan indikator mampu memenangkan Pilgub Sulsel. Dan bisa saja, partai yang bernafsu kuda untuk menang di Pilgub akan mendorong NA.
Bukan hanya itu, branding NA di media televisi nasional juga membuatnya semakin percaya diri. Bahkan, telah menentukan pasangan calon yakni Tanribali Lamo. Meski pada akhirnya, NA akan sedikit disudutkan dengan penentuan pasangan diawal tersebut, karena dianggap terlalu cepat oleh sejumlah kalangan, termasuk partai politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H