Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"The Smiling General", Mel Gibson, dan Australia

8 Juni 2018   13:50 Diperbarui: 8 Juni 2018   16:39 3114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tercatat pada masa itu ada sekitar 6.000 pelajar Indonesia di Australia. 

 Dan hari demi hari terkadang kami, para perantau Indonesia harus 'sedikit bentrok' dengan rasisme atau sentimen terhadap Asia yang dianggap mengambil lapangan pekerjaan mereka yang asli Australia. Sampai-sampai harus merasakan dilempari akibat demo besar di luar konsulat oleh para pendukung kemerdekaan East Timor, atau yang sekarang dikenal dengan Timor Leste.

Orang East Timor, membenci kami. Ini sedikit tautan berita dari tahun 1986

Ancaman dari Macan Asia

The Smiling General adalah seorang negarawan yang ulung. Ahli strategi? Jelas.

Satu ketika halaman depan terpampang besar-besar ancaman Jenderal L.B Moerdani kepada Australia. Bahwa kalau Australia masih saja sulit menghargai kedaulatan Republik Indonesia, dalam waktu kurang dari 2x24 jam,  maka Bendera Indonesia Merah Putih akan berkibar di sebagian Wilayah Australia, dan menjadi Provinsi ke 29,30 dan seterusnya.

Ini adalah sebuah ancaman serius yang datang dari sebuah negara tetangga. Persekusi dan intimidasi verbal pun dirasakan di ruang kelas. Wong Ndeso mana ngerti masalah hukum?

Demokrasi pun tak kenal, kokot bisu kok diajak debat, ya maleslah! Pukulan pun melayang ke mereka sampai ancaman dikeluarkan dari kampus dan dideportasi pun datang dari dekan.

Itu pun masih dilawan, kok. Kali ini dengan diplomasi. Bahwa dengan gamblang mengatakan ancaman diberhentikan dari kampus dengan tidak hormat dan deportasi tidak sedikitpun mengecilkan hati. Karena niat merantau untuk mencari ilmu dan belajar hidup, bukan untuk mendapatkan perlakuan persekusi atau rasialis di ruang kelas.

Dengan pertimbangan itu dan sedikit 'amaran halus' akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan di kampus tersebut.

apec 1994 ; cnn.com
apec 1994 ; cnn.com
Setelah argumen keras tentang perlakuan seperti ini di ruang kampus, Australia bisa sangat berpengaruh di minat orang Indonesia untuk belajar di kampus yang sama. Dan sudah pasti dipertimbangkan dengan baik oleh mereka. Karena pada saat itu, salah satu andalan pendapatan mereka adalah para overseas students yang membanjiri Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun