Tidak, tidak seperti itu kejadian yang sebenarnya, terutama yang kami tahu.
Kami, Bangsa Indonesia tidak hidup di bawah tekanan. Bahkan saya secara tegas tetap menolak film yang berisi kebohongan itu.
 Setidaknya, kebohongan menurut versi yang selama ini diketahui. Jelas kalah suara kan?
Tapi dasar kepala batu, ya tetap bersikeras meninggalkan kelas, meski tetap harus fair kepada mereka yang lain yang ingin melanjutkan pelajaran.
Dari Tidak Tahu Menjadi Tahu
Di titik itu, satu babak baru akan pemahaman di mulai. Hubungan Indonesia-Australia yang benci tapi rindu dan takut pun membuat hal yang selama ini tabu untuk diketahui semakin terbuka.
Dari itu, saya mulai berusaha melahap buku buku, surat kabar. Kemudian awal internet masuk.Â
Mate, internet explorer dengan dial up internet access itu lama banget tau, kalian kids jaman now ga akan sanggup.
Namun di situ, pengetahuan tentang apa yang tidak pernah diberitakan di Indonesia karena sensor dan lainnya pun betul-betul dipahami dengan baik.
Bahkan, warga negara Australia mengkritisi keras Perdana Menteri mereka dan hubungannya dengan Indonesia karena dianggap "terlalu dekat dengan Soeharto".
Kita betul-betul Macan Asia, pada saat itu. Hijrah ke Melbourne, Victoria menjadikan rasa Nasionalisme semakin besar.