Mohon tunggu...
Basillius Alfa Kristuaji
Basillius Alfa Kristuaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - gusti boten sare

anak 1 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemimpin Ideal

2 November 2022   09:06 Diperbarui: 2 November 2022   09:18 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan demikian menjadi pemimpin ideal menurut Lauzi adalah mau mengosongkan diri, untuk mencapai kebijaksananan yang terlepas pada ke egoisan diri yang dapat membuat kita menjadikan jiwa labil. Dengan jiwa yang labil kita tidak tenang, mudah emosi yang akhirnya dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Dengan mengosongkan diri dan mencapai kebijaksaanaan makan kita akan tanang dalam menghadapi segala persoalan, dan akhirnya dapat menyelesaikan persoalan ynag tidak membuat diri sendiri maupun orang lain merasa dirugikan.

 

 

b. Konfusius

 

Konfusius atau Kong Zi juga merupakan tokoh filsuf yang terkenal sekitar abad ke 6. Pemikirannya ini banyak mempengeruhi kebudayaan Tiongkok. Pada waktu Konfusisus lahir, Tiongkok berada dalam kondisi kacau karana dalam dituasi perang. Di pengaruhi oleh latarbelakang yang demikian membuat pemikiran Konfusisus berorienasi humansistik[4]. Pemikirannya ini bertujuan untuk mendidik dan menekankan manusia agar dapat melayani negara dan masyarakat. Maka isi ajarannya berupa etika, baik dalam keluarga, masyarakat dan bernegara.

 

Ajaran moral Konfusius mengandung unsur-unsur sifat bijak manusia seperti: Ren (kemanusiaan), Yi (kebajikan/keadilan), Li(tata aturan), Zhi (pengetahuan), Xin (integritas), Zhong (kesetiaan), Xiao (hormat kepada orang tua), Chi (rasa malu), Liang (baik budi), Cheng (kejujuran), Wen (bersikap ksaria), dan Shu (sikap pemaaf). Dengan berpedoman pada sifat-sifat yang terpuji, maka kekacauan di masyarakat dapat diatasi dan pada gilirannya negara dapat kembali tenteram dan teratur. Pada tingkat pemerintahan, Konfusius menyerukan agar setiap penguasa bertindak berdasarkan kemanusiaan (Ren) dan keadilan (Yi) sehinggatetap dicintai dan dipatuhi rakyatnya[5].

 

Menurut Konfusius, kemampuan manusia untuk menjadi pemimpin ideal adalah karena kodrat itu pada dasarnya baik. Dalam kodrat itu sudah terkandung nilai-nilai kebaikan seperti: rasa kemanusiaan, kebijaksanaan, kepercayaan, kebajikan dan sopan santun.  Kodrat manusia dikatakan baik karena diresapi  oleh Tian[6]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun