Mohon tunggu...
Basillius Alfa Kristuaji
Basillius Alfa Kristuaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - gusti boten sare

anak 1 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Politik Perbandingan

26 Oktober 2022   09:20 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:35 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Al-Farabi dalam konsepnya ini secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu harus bisa memiliki pengetahuan dan pemikiran yang visioner, memiliki etikadan moral yang baik, dan serta mampu bekerja sama dalam bentuk tim(bersama) atau juga secara individu.

 

      Namun sangat disayangkan tentang pemikiran Al-Farabi dalam perpolitikan masih terdapat kekurangan. Al-Farabi hanya membahas cara atau kriteria untuk menjaadi pemimpin yang ideal. Al-Farabi dalam pemikirannya tidak mengungkapkan atau membahas periodesasi dari kepemimpinan yang tentunya hal ini sangat penting dalam membangun sebuah Negara atau kepimpinan yang ideal. Negara kita ini pernah jatuh karena ketidak jelasan periodesasi kepemimpinan. Hal ini terjadi pada saat pemerintahan soeharto yang menjabat sebagai presiden Indonesia selama kirang lebih 32 tahun. Hal ini sudah tidak lagi menjadi hal yang ideal. Karena dalam pemerintahannya sudah tidak mementingkan tindakan etika dan moral. Praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) sangat mudah dijumpai.

 

      Apakah hal tersebut dapat menuntun pada kebahagian sejati? Tentu saja tidak. Dalam konteks tersebut pemimpinnya hanya bisa membawa kebahagian sebatas kebahagiaan material saja, sedangkan secara spiritual tidak akan mungkin tercapai. Padahal jika ditinjau dari konsep kebahagian sejati menurut Al-Farabi harus sampai pada kebahagiaan material dan spiritual yang akan mengarah pada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Tidak adanya sistem periodisasi inilah salah satu kekurangan dari konsep politk Al-Farabi yang dapat saya temukan. Dan saya yakin masih ada lagi kekurangan dalam konsep ini.

 

6. Penutup 

 

Al-Farabi sebagai salah satu filsuf islam telah menyumbangkan pemikirannya dalam hal politik yang ideal, terutama dalam menjadi pemimpin yang bisa mengarahkan dan menuntun rakyat atau pengikutnya kepada kebahagian yang sejati. Oleh karena itu apa yang telah menjadi syarat atau kriteria menjadi pemimpin yang ideal perlu dipraktikan, terutama bagi saya yang adalah calon gembala umat Allah, yang hendaknya mampu membawa umat Allah untuk mencapai kebahagian yang sejati.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun