Mohon tunggu...
Irham Bashori Hasba
Irham Bashori Hasba Mohon Tunggu... Lainnya - Sekilas Tentang Irham Bashori Hasba

Irham Bashori Hasba adalah pegiat sosial masyarakat, suka ngamati dan menuliskannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbok Sangreh

7 Agustus 2017   23:54 Diperbarui: 8 Agustus 2017   00:37 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudahlah Mbok. Untuk Mbok kembaliannya buat tambahan modal sajalah!," ucap mahasiswa yang membayarnya.

"Jangan, Nak! Kamu kan masih belum kerja. Masih belajar. Jangan menghambur-hamburkan uang dari orang tua, Mboten Ilok, le!," desak Mbok Sangreh sambil berdiri memberikan sisa uangnya, "Mbok tak banyak keperluan. Bondopun cukup! Kamu sendiri pasti butuh beli buku. Jangan!"

Sambil berlari kecil, mahasiswa itu tidak menghiraukan Mbok Sangreh yang setengah berteriak, dan berlari mengejar mereka untuk mengembalikan uang kembalian yang tidak tidak mau mereka terima. Mereka bilang "sangat ikhlas" dan halal buat si-Mbok." Malah salah seorang dari tempat agak jauh berteriak, "Kalau ditolak dosaaa!!!"

Mbok Sangreh tertegun memperhatikan kelakuan empat anak muda itu. Ia masih gemetar memegang uang pemberian mereka. Sesaat pikirannya mulai diliputi berbagai pertanyaan. Halal atau haramkah uang ini? Haram atau halalkah? Mereka masih mahasiswa dan belum kerja, halalkah uang mereka yang masih memerlukan biaya untuk menuntut ilmu? Kalaupun halal, mereka anak-anak siapa? Petani? Pedagang? Tentara? Pejabat?DPR? .....atau maling?

Ah! Mbok Sangreh bertambah gemetar membayangkan asal muasal uang yang dipegangnya. Keraguannya pun benar-benar menguasai dirinya. Untung saja beberapa saat kemudian ia terigat dawuh seorang kyai bahwa apapun yang belum jelas, antara halal dan haramnya, maka mendekati subhat! Subhat! Mbok Sangreh diam seribu bahasa.

Pada saat diamnya, tiba-tiba datang pikiran yang menurutnya sangat tepat. Ia bermaksud menyerahkan uang itu kepada amal jariyah.....atau ke panti asuhan anak yatim. (Sigura-gura;#menunggu-bulan;7.8.2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun