Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Alumni Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inflasi Pemilu dan Ramadan Terkendali

29 Juni 2019   08:07 Diperbarui: 29 Juni 2019   08:17 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pemerintah menargetkan laju inflasi pada bulan Mei 2019 (y-o-y) di kisaran 3,5 persen. Faktanya, menurut hitungan BPS, inflasi tahun ke tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018) hanya sebesar 3,32 persen. Dalam artian bahwa inflasi tersebut masih dalam keadaan terkendali. 

Walaupun secara umum kita ketahui bahwa pada setiap ramadan harga-harga barang konsumsi bisa melonjak tajam. Namun, selama tiga tahun terakhir bisa dikatakan inflasi ramadan masih terjaga.

Konsumsi makanan memang mengalami kenaikan selama ramadan. Bahan-bahan makanan diburu di pasar-pasar. Acara buka puasa bertebaran di mana-mana. Begitupun dengan acara sahur bersama. 

Terlihat betul masyarakat saling berbagi, baik dalam bentuk makanan maupun dalam bentuk barang lainnya. Tingginya permintaan bahan makanan ini menyebabkan naiknya harga di pasaran.

Catatan BPS menunjukkan bahwa inflasi Mei terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,02 persen.  

Pada kelompok ini, subkelompok sayur-sayuran mengalami inflasi tertinggi sebesar 5,11 persen. Kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,43 persen.

Sementara untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,56 persen. Subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,59 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,79 persen. 

Kelompok ini memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,10 persen. Adapun komoditas yang memiliki andil cukup besar yakni nasi dengan lauk, gula pasir, dan rokok kretek filter.

Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Kelompok ini memberikan andil atau sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan pada kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. 

Sementara pada kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,54 persen. Dari empat subkelompok pada kelompok ini, dua kelompok mengalami inflasi yakni subkelompok transport sebesar 0,74 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,50 persen.

Harga tiket yang mahal cukup memengaruhi angka inflasi bulan Mei. Momentum lebaran turut menambah pelik masalah ini. Permintaan tiket pesawat melejit menyambut cuti lebaran. Dimana para perantau berkeinginan pulang ke kampung halaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun