"he em..."
Perjuangan saat mengetahui kalau dirinya hamil pun masih penuh drama yang menguras air mata. Saat tahu hail, Â dia hampir tidak percaya. Sampai takut kalau mamanya tahu kalau dia hamil. Sementara, ketika pacarnya tahu dia hamil malah buang badan dan langsung kabur meninggalkan Indonesia. Gelap mata sampai-sampai dia hampir membuang janin di dalam rahimnya.
       "Pikiran gue sudah buntu. Kondisi keuangan gue sedang kritis. Melanjutkan kehamilan atau membuangnya. Gue sudah bulat tekad mau menggugurkan kandungan gue." Ceritanya dengan suara parau.
       "Tapi, Allah masih memberi cahaya meski gue sudah berdosa. Gue tidak jadi menggugurkan dan gue bertekad membesarkannya seorang diri." Lanjutnya.
       Kini, janin yang dulu hendak digugurkan tumbuh dengan sehat. Memiliki wajah yang cantik, otak yang cemerlang juga kind hearted kepada siapa saja. Terlihat jelas kalau gadis kecil itu memiliki jiwa yang begitu penyayang. Baru pertama ketemu dia begitu menyenangkan. Serta cerita-cerita dermawan yang spontanitas yang dilakukan anak gadisnya membuat sahabat gue bangga memiliki anak cantik itu.
       "Dia banyak mengajarkan gue tentang hidup. Dia juga begitu penyayang, perhatian dan sangat dermawan."
       "Trus, mama gimana ceritanya? Sibuk apa dia?"
       "Panjang ceritanya. Kita makan dulu deh baru lanjut cerita." Katanya sambil menggiring gue ke dapur untuk memilih hidangan yang hendak kami imakan. Mbak yang bekerja dirumahnya ternyata sedari tadi sibuk di dapur mengolah makanan untuk kami santap.
Cerita selanjutnya di part 2 ya...
 Â
Â