Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Tuhan, Jodohku Dimana?"

19 Oktober 2022   10:49 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:58 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia dulu sering berhayal kalau menikah dan punya anak kelak, dia pengen punya rumah yang minimalis. Nggak perlu besar tapi hommy dengan halaman nan luas agar anak-anaknya bisa bermain di halaman. Dia juga berkhayal kalau sudah menikah tidak mau tinggal di Jakarta. Tidak baik untuk mental anak-anaknya. Tinggal di kota kecil menajdi impiannya.

Tapi sayang, hingga kini dia masih single dan tinggal di Jakarta. Nggak tau, apakah dia masih masih menunggu jodohnya datang meski usianya terus bertambah.

"Sebenarnya, untuk usia gue yang sekarang ini, gue sudah desperated akan jodoh gue. Gue tidak tahu, dimana Tuhan menyembunyikan Jodohku. Atau jangan-jangan Tuhan tidak menyediakan jodoh untukku,Ver?" Isaknya.

Terkesan simple, tapi sangat memilukan, bukan?

Sebenarnya banyak orang yang mengalami kisah yang sama dengan teman gue di atas. Bahkan, hingga saat ini, banyak banget teman-teman gue yang masih single. Ada yang memang memutuskan tidak mau menikah karena berkali-kali mengalami patah hati sehingga tidak percaya akan relationship. Tapi banyak juga yang masih fighting untuk menemukan jodohnya. Bahkan, ada juga yang berada diambang putus asa akan jodoh sehingga mereka mencoret wish list "MARRIED" dalam daftar kehidupannya. Mereka memilih menikmati hidup dengan kesendirian but happy. Tidak heran kalau ada slogan "I'm Single but I'm Happy." . Meski gue tahu, sebenarnyadi lubuk hati mereka yang paling dalam masih tetap ada dambaan kehadiran pasangan hidup.

Hidup ini memang sebuah teka teki yang sulit dipecahkan. Karena kunci jawabannya ada di tangan Sang Pencipta. Terbukti, gue punya teman yang usianya sudah tembus angka 50 tahun. Sempat putus asa dengan jodohnya. Bahkan, pasrah dengan status single-nya.  Eh, justru di usia tersebut dia menemukan jodohnya. Ya, di saat sudah tidak mengharapkan apa-apa tentang jodoh, Tuhan justru memberikan jodoh yang terbaik untuknya.  

Apakah teman-teman yang lain juga harus seperti itu? Harus pasrah dan berserah sampai akhirnya nanti Tuhan memberikan yang terbaik? We don't know.

Yang pasti, Rencanamu bukan rencanaNya.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun