Dia dulu sering berhayal kalau menikah dan punya anak kelak, dia pengen punya rumah yang minimalis. Nggak perlu besar tapi hommy dengan halaman nan luas agar anak-anaknya bisa bermain di halaman. Dia juga berkhayal kalau sudah menikah tidak mau tinggal di Jakarta. Tidak baik untuk mental anak-anaknya. Tinggal di kota kecil menajdi impiannya.
Tapi sayang, hingga kini dia masih single dan tinggal di Jakarta. Nggak tau, apakah dia masih masih menunggu jodohnya datang meski usianya terus bertambah.
"Sebenarnya, untuk usia gue yang sekarang ini, gue sudah desperated akan jodoh gue. Gue tidak tahu, dimana Tuhan menyembunyikan Jodohku. Atau jangan-jangan Tuhan tidak menyediakan jodoh untukku,Ver?" Isaknya.
Terkesan simple, tapi sangat memilukan, bukan?
Sebenarnya banyak orang yang mengalami kisah yang sama dengan teman gue di atas. Bahkan, hingga saat ini, banyak banget teman-teman gue yang masih single. Ada yang memang memutuskan tidak mau menikah karena berkali-kali mengalami patah hati sehingga tidak percaya akan relationship. Tapi banyak juga yang masih fighting untuk menemukan jodohnya. Bahkan, ada juga yang berada diambang putus asa akan jodoh sehingga mereka mencoret wish list "MARRIED" dalam daftar kehidupannya. Mereka memilih menikmati hidup dengan kesendirian but happy. Tidak heran kalau ada slogan "I'm Single but I'm Happy." . Meski gue tahu, sebenarnyadi lubuk hati mereka yang paling dalam masih tetap ada dambaan kehadiran pasangan hidup.
Hidup ini memang sebuah teka teki yang sulit dipecahkan. Karena kunci jawabannya ada di tangan Sang Pencipta. Terbukti, gue punya teman yang usianya sudah tembus angka 50 tahun. Sempat putus asa dengan jodohnya. Bahkan, pasrah dengan status single-nya. Â Eh, justru di usia tersebut dia menemukan jodohnya. Ya, di saat sudah tidak mengharapkan apa-apa tentang jodoh, Tuhan justru memberikan jodoh yang terbaik untuknya. Â
Apakah teman-teman yang lain juga harus seperti itu? Harus pasrah dan berserah sampai akhirnya nanti Tuhan memberikan yang terbaik? We don't know.
Yang pasti, Rencanamu bukan rencanaNya. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H