Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Angka 40 dan Air Mata

5 April 2020   13:14 Diperbarui: 5 April 2020   13:14 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah satu waktu dia curhat padaku soal jodoh. Waktu itu usianya baru memasuki angka 39 tahun.

            "Apa karena gue cewek pekerja keras sehingga sulit mendapatkan jodoh, ya?"

            "Nggak juga. Banyak juga kok cewek pekerja keras dapat jodoh dan langsung menikah."

            "Tapi, kenapa gue sulit mendapatkannya, ya?"

            "Keinginan lu kali terlalu muluk."

            "Never! Gue nggak pernah berharap yang terlalu tinggi soal jodoh. Gue sadar diri, gue bukan cewek cantik yang menjadi incaran cowok-cowok. Gue Cuma pengen dapat jodoh yang seiman. Itu aja, kok!"

"Hmm...mungkin Tuhan masih menguji kesabaranmu."

"Sampai kapan? Kurang sabar apa gue?"

"Sabar versi manusia dan sabar versi Tuhan itu beda,lho."

"Atau, karena gue tinggal di Jakarta sehingga sulit mendapatkan jodoh?"

"Hmm nggak juga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun