"Kamu ngapain disitu?" tanyaku lagi.
      "........" dia tetap diam.
      "Dik, kamu kenapa?" ulang gue.
      "Burung saya mati.."
Gadis kecil itu menoleh kearahku sambil menunjukkan sesuatu yang ada di dalam genggamannya. Seekor burung merpati berwarna kecoklatan sudah tak berdaya.
      "Burungnya mati kenapa?"
      "Ditabrak mobil. Mau saya buang ke sungai, tapi saya masih sedih."
      "Eh, jangan dibuang di sungai, dikubur saja." Ucapku. Sambil menyuruh gadis kecil itu turun dari atas pipa besar. Karena posisinya sangat membahayakan. Seandainya dia terjatuh atau terpeleset, pasti akan terjatuh dan terbawa arus sungai yang deras.  Â
      "Sini burungnya biar saya bantu kuburin." ucapku. Dan gadis kecil itu pun menuruti anjuranku. Saat aku menyuruh turun dari pipa tersebut pun gadis remaja itu turun. aku dan sahabatku sepakat untuk membantu menguburkan burung tersebut.  Tanganya terus menggenggam erat burung merpati yang sudah mati.
      "Ini burung siapa? Kok bisa mati?"
      "Ini burung saya kak. Tadi ketabrak mobil di jalan Blora dan langsung mati."