Pertemuanku dengan gadis kecil berkerudung ini benar-benar tanpa disengaja. Tapi, seperti kata bijak, semua yang terjadi di dunia ini adalah rencana Tuhan. Ya, begitu juga pertemuanku dengan gadis kecil ini....
Ceritanya begini...
Minggu pagi itu (7/12), aku dan teman baru saja nyampe di kawasan jalan Sudirman Jakarta. Seperti biasa, hari minggu menjadi momen berolahraga  masal yang cukup menarik di jalan protokol ibukota yang dijuluki CFD alias Car free Day. Mungkin kalau tidak ada CFD, sangat mustahil aku bisa berjogging ria di seputaran Jalan Thamrin, Sudirman dan sekitarnya. Meski setiap minggu kawasan tersebut dipenuhi orang-orang yang hendak berlolahraga, but I really enjoy it.
Setelah motor diparkikan di tempat parkir dekat Tugu Sudirman, kami pun mulai melakukan jalan-jalan santai sambil merenggangkan otot-otot sebelum jogging dimulai. Tapi, ketika hendak melintasi sungai Ciliwung di seberang Stasiun kereta Sudirman, ada beberapa orang sedang melihat kearah sungai sambil berteriak,
" Heiii...ngapain disitu? Jangan lompat...." Teriak salah seorang dari beberapa orang yang berkerumun di atas jembatan.
Penasaran, aku dan teman langsung ikut melihat, ada apa  disitu? Ternyata seorang gadis remaja berkerudung (mungkin usianya sekitar 13 tahun), sedang duduk-duduk di atas pipa besar tempat saluran air dan dibawahnya sungai Ciliwung mengalir cukup deras. Karena malam harinya Jakarta baru diguyur hujan deras. Jadi air sungai pagi itu cukup besar. Gadis remaja itu terlihat sedang asyik ngobrol sendiri. Â
Jelas aku Kaget banget dan Sempat mikir, jangan-jangan cewek ini sedang stress dan mau lompat bunuh diri. Maklum di Jakarta anything can be happen. Apalagi kulihat gadis remaja itu asyik bicara sendiri sambil memegang sesuatu ditangannya. Entah apa yang ada digenggamannya. Bahkan setiap diajak berbicara gadis remaja itu  tidak peduli. Dia terus menunduk fokus ke genggaman tangannya.
"Ngapain disitu dik?" teriakku. "Awas, jangan duduk-duduk diistu, nanti kamu jatuh. Ayo pergi dari situ.." teriakku lagi.
Tapi, dia diam saja. Dia tetap menunduk sambil mengelus-elus sesuatu ditangannya. Orang-orang yang hendak lari pagi pun semakin banyak melihat kearah gadis kecil itu. Â Aku dan teman semakin penasaran dan kami pun turun dari sela sela jalan kecil ada anak tangga. Kami pun turun melalui anak tangga itu untuk menghampiri gadis kecil itu. Semakin dekat, kami semakin penasaran dan mencoba mengajaknya berbicara.
      "Kamu megang apa dik?"
      "........." diam sejenak.