Mohon tunggu...
Pasu Sibarani
Pasu Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

NIM: 55522120006 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan: Trans Substansi Metode Kategori Transedental Kantian

10 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:01 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantian, Judgement in Logi

Relation; Categorical, Hypothetical dan Disjunctive

Kategori Relation mengkaji hubungan antara elemen-elemen yang diaudit berdasarkan tiga subkategori: Categorical, Hypothetical, dan Disjunctive.  Dalam Categorical, auditor mengevaluasi hubungan langsung antara data dan informasi yang relevan. Misalnya, memeriksa apakah pendapatan dan pengeluaran sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Hypothetical melibatkan analisis skenario ‘jika-maka’ untuk mengidentifikasi potensi risiko atau penyimpangan. Auditor membuat asumsi berdasarkan data yang tersedia untuk memprediksi kemungkinan hasil. Disjunctive adalah evaluasi alternatif dan kemungkinan yang berbeda. Auditor mempertimbangkan berbagai opsi dan skenario yang mungkin terjadi berdasarkan data yang dikumpulkan. 

Modality; Problematic, Assertoric, Apodictic

Kategori Modality mengkaji kemungkinan, kepastian, dan keharusan dalam hasil audit berdasarkan tiga subkategori: Problematic, Assertoric, dan Apodictic. Problematic adalah tahap awal di mana auditor mengidentifikasi kemungkinan masalah atau ketidakpastian dalam data. Ini mencakup analisis awal untuk menemukan area yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Pada tahap Assertoric, auditor menetapkan kepastian berdasarkan bukti yang diperoleh. Auditor menyimpulkan bahwa data tersebut valid dan benar, dan menyajikannya dalam laporan audit dengan tingkat keyakinan yang tinggi. Apodictic adalah tahap akhir di mana auditor menyatakan kesimpulan yang tak terbantahkan berdasarkan bukti yang kuat dan menyeluruh. Hasil ini kemudian digunakan untuk tindakan lebih lanjut, seperti penuntutan hukum atau penyusunan rekomendasi perbaikan.

Novelty Model Audit 

Novelty Model Audit adalah pendekatan audit yang inovatif, menggabungkan metode-metode tradisional dengan konsep-konsep filosofis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi audit, khususnya dalam konteks investigasi perpajakan. Pendekatan ini menggunakan metode Transendental Kantian untuk memastikan bahwa semua aspek penting dari investigasi ditangani secara komprehensif dan sistematis. Novelty Model Audit memanfaatkan kategori-kategori transendental Kantian yaitu Quantity, Quality, Relation, dan Modality untuk membentuk kerangka kerja audit yang holistik. Setiap kategori ini terdiri dari subkategori yang membantu auditor dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengkategorikan temuan audit dengan lebih efektif.

 Pendekatan Transendental Kantian dalam audit investigasi umum dan perpajakan dengan menggunakan metode 4:12 kategori memungkinkan auditor untuk melakukan analisis yang lebih mendalam dan komprehensif. Dengan mengkategorikan informasi berdasarkan Quantity, Quality, Relation, dan Modality, auditor dapat mencapai penilaian yang lebih akurat dan terperinci. Model audit ini tidak hanya membantu dalam mendeteksi kesalahan dan kecurangan, tetapi juga menyediakan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan implementasi tindakan perbaikan yang efektif.

Implementasi “novelty model audit” ini dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan dan perpajakan, yang pada akhirnya mendukung keadilan dan kepercayaan publik. Melalui penggunaan pendekatan filosofis yang mendalam dan terstruktur, auditor dapat mengatasi tantangan kompleks dalam audit investigasi dan memastikan integritas sistem keuangan.

Contoh Kasus

Kantian Model
Kantian Model

PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang diduga terlibat dalam penggelapan pajak dengan cara memanipulasi laporan keuangan untuk mengurangi beban pajak. Informasi awal yang diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara pendapatan yang dilaporkan dengan jumlah produksi dan penjualan yang sebenarnya. Untuk menyelidiki lebih lanjut, otoritas pajak memutuskan untuk melakukan audit investigatif dengan menggunakan metode Novelty Model Audit berdasarkan kategori Transendental Kantian: Quantity, Quality, Relation, dan Modality. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun